Peneliti UGM Sebut Alasan Kenapa Praktik Politik Identitas Dipandang Negatif

1335
Sekretaris Pusat Studi Pancasila UGM, Achmad Munjid, Ph.D, berbicara tentang politik identitas yang dilakukan oleh kelompok mayoritas. Foto: Tsalis
Sekretaris Pusat Studi Pancasila UGM, Achmad Munjid, Ph.D, berbicara tentang politik identitas yang dilakukan oleh kelompok mayoritas. Foto: Tsalis

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pancasila dan agama menjadi topik yang hangat diperbincangkan dalam beberapa pekan terakhir.

Hal itu timbul setelah Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi Amin memberikan pernyataan.

Yudian ditanya oleh salah satu media massa terkait hubungan Pancasila dengan agama.

Apa yang dituturkan lulusan sarjana muda Fakultas Filsafat UGM itu lantas ditulis dengan “agama menjadi musuh terbesar Pancasila”.

Sontak pernyataan Yudian menimbulkan pro dan kontra.

Baca juga: Susunan Pengda KAGAMA Jateng Periode 2020-2025 Bertabur Daun Muda

Meskpun, tak lama kemudian dia memberikan klarifikasi  bahwa Pancasila dan agama tidak bertentangan, bahkan saling mendukung.

Fenomena ini ternyata menjadi perhatian bagi Sekretaris Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM, Achmad Munjid, Ph.D.

Dia menguraikan paparannya dalam Bincang Pancasila PSP UGM yang diikuti Kagama beberapa waktu lalu.

Munjid memandang, pernyataan Yudian secara tidak langsung merujuk pada agama tertentu dan kelompok agama tertentu.

Karena itu, kata Munjid, ada sejumlah kelompok yang merasa dijadikan sasaran.

Baca juga: 30 Tahun Mengabdi, Ketua KAGAMA Sleman Sebut Alumni UGM Low Profile Sejak Dulu