Guru Besar Termuda Fakultas Kehutanan UGM Didapuk Jadi Deputi Lembaga Riset Kehutanan Dunia

3918

Baca juga: KAGAMA Peternakan Dilantik di Kandang Ayam, Berikut Susunan Pengurusnya

Organisasi dari Indonesia yang ikut andil dalam IUFRO, antara lain, UGM, Institut Pertanian Bogor (IPB), CIFOR, Badan Litbang dan Informasi Kementerian LHK, Universitas Hasanuddin, Korindo, dan Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Aliran Sungai.

Posisi Deputy Coordinator IUFRO menurut Prof. Maryudi sangat bergengsi di kalangan peneliti yang terkait erat dengan analisis dan strategi kebijakan bidang kehutanan.

Selama ini, peran koordinatif dan direktif di semua divisi IUFRO biasanya diisi oleh kelompok negara utara.

Sementara itu, peneliti dari Indonesia pernah dua orang menempati posisi pada level sub divisi atau di bawahnya, seperti grup riset.

Baca juga: Cerita Ari Dwipayana Koordinatori Staf Khusus Milenial Sampai Siapkan Pidato Presiden

“IUFRO sering memberikan policy feedings ke berbagai lembaga dunia, seperti FAO, UNEP, dan berbagai proses negosiasi antarnegara, seperti United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dan Convention on Biological Diversity (CBD),” ucap Prof. Maryudi.

Dia menambahkan, dengan berperan aktif di IUFRO diharapkan peneliti Indonesia berkontribusi dalam perumusan arahan fokus pengembangan penelitian, dan ilmu pengetahuan, serta Teknologi Kehutanan dan menjadi duta diplomasi dari aspek iptek.

“Sebab IUFRO sering dijadikan rujukan oleh para pengambil kebijakan kehutanan dan lingkungan internasional,” pungkas Prof. Maryudi. (AN/Ez/-Th)

Baca juga: Tak Hanya Jadi Presiden, Ini Peluang Karier Lulusan Fakultas Kehutanan UGM