Delia Murwihartini, Jadi Owner Tas Dowa Usai Temani Masa-masa Terakhir Sang Ibunda

8150
Kepergian ibunda mengiringi Delia Murwihartini membangun usaha tas yang kini memiliki nama dowa. Foto: Dowa
Kepergian ibunda mengiringi Delia Murwihartini membangun usaha tas yang kini memiliki nama dowa. Foto: Dowa

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Langkah Delia Murwihartini untuk merajut karier sempat mengalami penundaan.

Tepat ketika dia lulus dari Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM pada 1986, sang ibu divonis menderita kanker hati (lever).

Pada saat teman-temannya sibuk mencari kerja, perempuan yang familier dipanggil Dolly ini memilih untuk merawat ibunya.

Ada kepuasan batin yang dia rasakan dalam mengantar, menenami, dan merawat ibunya setiap saat.

Selama dua tahun, Dolly mesti meninggalkan Jogja guna mendampingi sang ibu berjuang mendapat kesembuhan di Jakarta.

Namun, takdir sudah suratan, sang ibu akhirnya dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

“Saya merasa bahwa inilah kesempatan mengabdi kepada orang tua. Siapa lagi yang mengurusi kalau tidak anaknya,” kenang Dolly, saat ditemui Kagama beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ashiaap! Atta Halilintar Sebut Ganjar Pranowo Pemimpin yang Easy Going

“Itu momen yang tidak pernah Saya lupakan dan sangat Saya syukuri. Saat teman-teman sibuk mencari kerja, saya 100 persen mengurus ibu,” ucapnya.

Selepas menghabiskan masa-masa terakhir bersama ibunda, Dolly menikah dan kembali ke Jogja.

Dolly, yang tidak ingin hanya berpangku tangan kepada sang suami, berpikir bahwa inilah saatnya untuk memulai karier.

Namun, dia melihat fenomena bahwa sebagian besar teman-temannya meniti karier dengan bekerja untuk instansi atau perusahaan swasta.

Di sisi lain, pengangguran di Indonesia semakin meningkat pada akhir 1980-an.

Batin Dolly pun terusik melihat dua fenomena berseberangan yang terjadi dalam satu waktu.

Anak keempat dari lima bersudara ini akhirnya berikrar untuk mengubur keinginan melamar kerja.

Baca juga: Menakar 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia