Pesan Benjamin Mangitung yang Bisa ‘Ngomong dengan Ikan’: Mari Cintai UGM

1580

Baca juga: Pengalaman Prof. Endang S. Rahayu di Jepang yang Berujung Pertemanan Tak Berkesudahan

Ben termasuk salah satu mahasiswa yang beruntung karena dapat menyelesaikan tugas dari Pak Kamarijani dengan baik.

“Yang terakhir ini juga petunjuk dari Tuhan, Pak Kamarijani memanggil Saya untuk memberi tugas soal pabrik pembekuan ikan di Benoa. Dan beliau meminta Saya mengamati keadaan nelayan di sana,” ucap pria kelahiran 27 Agustus 1956 ini.

“Mungkin Saya orang pertama yang bimbingan tiga hingga empat kali dengan beliau dan Saya tidak merasa segan karena beliau lebih tahu dari Saya. Ketika ditanya, Saya jawab saja apa adanya,” imbuh Ben.

Ben juga mendapat kemudahan dari sang dosen pembimbing, Slamet Sudarmadji untuk melakukan penelitian tugas akhir, di samping kuliah yang padat.

Pasalnya, kala itu mahasiswa tidak boleh mengikuti kelas saat mengerjakan penelitian skripsi.

Kemudahan tersebut kemudian disikapi Ben dengan disiplin waktu.

“Kemudahan ini sempat ditentang oleh dekan. Waktu itu Saya semester 12. Jadi Saya kuliah sampai sore, dan pukul 7 hingga 12 malam Saya melakukan penelitian,” ucap Ben.

Bersama teman-teman FTP. Foto: Istimewa
Bersama teman-teman FTP. Foto: Istimewa

Baca juga: Kenangan Prof. Sigit Supadmo Arif tentang Mekanisasi Pertanian: Miskin, Gondrong, dan Kumal

Hutang Budi pada UGM

Ben, yang kini berbisnis di dunia makanan laut dan penginapan merasa berhutang budi pada UGM.

Di Kampus Kerakyatan inilah Ben belajar banyak tentang keberagaman, ilmu pengetahuan, dan kesederhanaan hidup.

Ben lantas mebayar hutang tersebut dengan karya-karya nyata yang dipersembahkan untuk almamater.

Salah satunya adalah mendukung berbagai acara yang digelar FTP UGM, antara lain Lustrum ke-XI fakultas pada 2018, dan lomba memasak berbahan baku ikan yang digelar Dharma Wanita Persatuan dalam rangka Dies Natalis ke-70 UGM.

Kala itu, Ben, yang kini berdomisili di Probolinggo menyediakan konsumsi sebanyak 1,2 ton ikan untuk 3.000 peserta Lustrum Fakultas.

Melalui acara tersebut, Ben berharap masyarakat mendukung program pemerintah untuk membudayakan makan ikan.

Menurut Ben, banyak potensi kemaritiman Indonesia yang perlu digali untuk kemajuan bangsa.

“Masih banyak yang bisa diterapkan dalam ilmu pertanian dan makanan, mari kita berbuat sesuatu dan Saya himbau untuk mencintai UGM, dengan mencintai UGM kita mencintai Indonesia,” pungkas Ben. (Ezra/ ed. Taufiq)

Baca juga: Lowkol, Inovasi Susu Probiotik Penurun Kolesterol Karya UGM