Sambut Imlek, Ganjar Pranowo Ngopi di Kawasan Pecinan Semarang

314

Baca juga: Sebuah Studi Ungkap Cara Atasi Stres di Kalangan Mahasiswa

Usai salat Jumat, Ganjar kemudian mengunjungi Gedung Perkoempoelan Sosial Rasa Dharma atau Boen Hian Tiong.

Alumnus Fakultas Hukum UGM ini \ disambut oleh Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopisemawis), Harjanto Halim.

Hardjanto menerangkan bahwa perkumpulan tersebut berdiri sejak 1876 dengan nafas kebudayaan dan sastra yang kental.

Tak hanya diisi oleh orang Tionghoa dari berbagai kalangan, menariknya ada orang muslim yang menjadi pengurus Rasa Dharma.

Salah satu penyebabnya adalah sentuhan Presiden keempat Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid, yang berperan besar menghidupkan kembali kebudayaan khas Tionghoa.

Baca juga: KBRI Beijing Sukses Dongkrak Ekspor Komoditas Unggulan Indonesia ke Tiongkok

Penghormatan tersebut diwujudkan oleh Rasa Dharma dengan sajian makan yang mulanya berbahan dasar Babi diganti dengan ayam dan Kambing.

Ganjar bahkan diajak makan bersama, yang juga merupakan tradisi warga Pecinan Semarang jelang Tahun Baru Imlek.

“Sejak ada Sinchi Gus Dur di sini, sajian makan diganti dengan Kambing dan Ayam, jadi halal untuk umat muslim,” tutur Hardjanto.

Sebelum pamit, Ganjar sempat ngevlog mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek bersama Pengurus Rasa Dharma.

“Selamat Imlek ya, Sin Chun Kiong Hi!,” ucap Ganjar yang artinya kira-kira ‘Selamat menyambut musim semi yang baru’. (Ezra)

Baca juga: Pakar UGM Beri 5 Masukan Kepada Dewan Pertimbangan Presiden