Masa Studi Tak Sesuai Target, Melinda Malah Jadi Lulusan Terbaik FTP UGM

2003

Baca juga: Sebuah Studi Ungkap Cara Atasi Stres di Kalangan Mahasiswa

Sederet suka dan duka Melinda alami selama kuliah.

Pengalaman unik dan tak terlupakan juga dia alami ketika mengikuti program student exchange di Bangkok, Thailand.

Kala itu, Melinda dan teman-temannya menaiki bus dan kebetulan cukup penuh, karena bertepatan dengan waktu pulang kantor.

Dia mengira bus yang berjalan hampir mendekati halte dekat dorm tempat dia tinggal, kemudian mereka berdiri dari tempat duduk dan mendekati pintu keluar bus.

Tetapi ternyata masih lumayan jauh dari halte tempat pemberhentian mereka, dan mereka tetap di dekat pintu keluar bus, karena takut terlewat.

“Tetapi kami mendengar kondektur ngomong dengan bahasa Thai bernada tinggi, karena kami gak paham kami tetap diam aja disitu, tetapi dia tetap ngomong terus dengan bahasa Thai,”tutur Melinda.

Lalu ada salah satu orang yang memberitahunya bahwa kondektur marah dengan Melinda dan teman-temannya, karena mereka diam di dekat pintu keluar, terkesan menyulitkan orang yang akan masuk.

Baca juga: KBRI Beijing Sukses Dongkrak Ekspor Komoditas Unggulan Indonesia ke Tiongkok

“Setelah itu kami diusir dari bus di halte depan, padahal masih cukup jauh dari halte pemberhentian kami seharusnya,” ungkap Melinda.

Ini menjadi pengalaman konyol sekaligus pelajaran berharga baginya, tentang bagaimana melakukan penyesuaian di negeri orang.

Selain itu, perjuangan Melinda sampai akhirnya mampu melewati rintangan menempuh studi, tidak lepas dari peran serta keluarga dan orang-orang terdekatnya.

“Teman-teman salah satunya, mereka banyak bantu, terutama saat pengambilan data untuk tesis. Teman dekat Saya rela menemani untuk indepth interview atau observasi di lapangan,” ungkap Melinda.

Dosen pembimbing Melinda, Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE., menjadi seseorang yang berjasa sekaligus menginspirasinya selama ini.

“Beliau jadi pembimbing Saya sejak S1. Saya kagum, beliau begitu ahli dalam bidang logistik dan supply chain, dan sangat pintar dalam manajemen waktu,” tutur wisudawati dari Prodi S2 Teknologi Industri Pertanian ini.

Pasca meraih gelar masternya, Melinda berencana melanjutkan pekerjaannya di PIU UGM sebagai karyawan tetap.

Dalam jangka panjang, Melinda memiliki keinginan untuk bisa menempuh studi lanjut lagi.

“Saya ingin menjadi pengajar, bisa mengabdi kepada masyarakat dan tetap bisa melakukan riset di bidang agroindustri,” tutur Melinda menyampaikan harapan dan cita-citanya. (Kinanthi)

Baca juga: Pakar UGM Beri 5 Masukan Kepada Dewan Pertimbangan Presiden