Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Bontang Ini Raih IPK 4,00 di Fakultas Teknik UGM

3282

Baca juga: KBRI Beijing Sukses Dongkrak Ekspor Komoditas Unggulan Indonesia ke Tiongkok

“Pernah waktu itu bakteri Saya mati. Jadi apa yang Saya kerjakan selama satu semester itu habis,” ungkap Asa.

Meskipun demikian, Asa berhasil menyelesaikan studinya selama 1 tahun 10 bulan.

Sejak awal, target lulus tepat waktu itu harus Asa penuhi lantaran dirinya sudah bekerja sebagai Pengendali Dampak Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang, Kalimantan Timur dan harus segera bekerja lagi awal tahun ini.

Dibantu Suami

Keberhasilan Asa tak terlepas dari dukungan keluarga, teman terdekat, dosen, dan tempat bekerjanya.

Orang tuanya berprofesi sebagai dosen dengan jam terbang tinggi.

Hal itu turut menguatkan Asa untuk semangat berjuang seperti orang tuanya.

Kemudian ada peran para dosen yang selalu membebaskan Asa untuk berekspresi dalam risetnya.

Baca juga: Pakar UGM Beri 5 Masukan Kepada Dewan Pertimbangan Presiden

Dia juga kagum dengan para dosennya ketika tergabung dalam sebuah tim riset, mereka tetap menghargai dan membantu satu sama lain.

“Kita saling dukung. Masing-masing punya tugas, tetapi kita tetap saling membantu. Tidak ada saling menyalahkan,” ujar Asa.

Penerima beasiswa LPDP ini cukup terkesan dengan dukungan suaminya.

Dikisahkan oleh Asa, sang suami rela bolak balik Bontang-Jogja untuk menemuinya.

Selain itu, sang suami yang bekerja sebagai wirausaha juga siap sedia membantu Asa menghadapi berbagai kesulitan, terutama saat mengikuti seleksi beasiswa LPDP.

“Proses seleksinya dari tahun 2016, salah satu syaratnya Saya harus bikin esai. Suami Saya bantu koreksi, ketika banyak menemui kesalahan dia suruh Saya memperbaiki,” tuturnya.

Demikian juga ketika Asa mengerjakan riset. Asa yang saat itu membutuhkan jaring, mengalami kesulitan menjahitnya.

Baca juga: Raih Gelar Kehormatan, Menteri Basuki Hadimuljono Sukses ‘Balas Dendam’ kepada ITB

Kemudian sang suami pun dengan senang hati membantu.

“Saya butuh apapun juga dibantu. Misalnya Saya butuh buku untuk referensi, dia mau belikan,” jelasnya.

Suami pernah mengingatkan Asa agar tidak terlalu bangga dengan ijazah.

Pasalnya, setelah lulus Asa akan ditantang untuk mengaplikasikan ilmunya ke masyarakat.

“Perjuangan ini berat, tetapi bisa dilalui dengan baik,” tutur Asa.

Pasca meraih gelar masternya, Asa berharap bisa segera mengaplikasikan risetnya ke masyarakat, terutama di Kota Bontang bersamah DLH.

Mengangkat tesis bertajuk pengolahan greywater yang tidak terpusat, Asa berharap bisa membantu masyarakat mengolah limbah sampai mencapai baku mutu lingkungan sebelum dibuang. (Kinanthi)

Baca juga: Gubernur Rohidin Mersyah Puji Kerja Kementerian PUPR Bangun Jembatan Terpanjang di Bengkulu