Bakpia Jogja yang Legendaris, Dinamis dan Mendunia

1442

Baca juga: Dubes RI di Tiongkok Arahkan Diplomasi Ekonomi untuk Transfer Teknologi Terkini ke Indonesia

Namun, bagi orang yang sudah mengenal bakpia legendaris Jogja, pasti mempunyai definisi tersendiri tentang bakpia asli.

Yakni dibuat dengan cara dipanggang dan diisi dengan kacang hijau.

Ini yang menjadi khasnya bakpia menurut mereka.

Melihat adanya perbedaan bakpia populer merk X dengan bakpia yang legendaris itu, Lies menganggapnya sebagai dinamika bakpia.

Salah satu merk bakpia populer sekarang, ada yang memberi label kuno kini pada produknya.

“Itu menggambarkan, nilai-nilai tradisional pada bakpia tetap dijaga. Di samping, dia juga melihat peluang untuk membawa bakpia tersebut secara global. Rasa klasik, citra mendunia,” ujar Lies.

Selain label, mempertahankan nilai-nilai klasik bakpia juga diperlihatkan dengan penulisan nama merk, misalnya dengan menggunakan ejaan lama.

Baca juga: Kagama Wonosobo Sukses Gelar Kegiatan Donor Darah untuk Kemanusiaan

Sementara citra mendunianya dibangun lewat varian rasa, pembagian level berdasarkan jumlah dan varian rasa dalam satu kotak (premium, standard, dsb.), serta kemasannya yang menarik dengan pola berbeda.

Jika biasanya bakpia dengan jumlah sekian dikemas dalam satu kotak, kini ada bakpia populer yang dikemas per biji.

Lalu, bagaimana definisi bakpia yang sesungguhnya?

Menurut Lies, jika dirunut dari sejarahnya, memang ada pergeseran. Tetapi, dunia kuliner pasti terus berinovasi.

“Saya sempat mengikuti wisatawan yang membeli oleh-oleh bakpia. Setiap wisatawan membawa jenis bakpia yang berbeda. Bakpia legendaris atau yang populer, mereka punya selera dan definisinya masing-masing terhadap bakpia,” jelasnya.

Dunia kuliner, kata Lies, merupakan produk budaya yang akan terus mengikuti perkembangan budaya.

Terlepas dari dinamika itu, Lies melihat bakpia tetap menjadi daya magnet yang luar biasa sebagai identitas Jogja. (Kinanthi)

Baca juga: Pemprov Bengkulu Apresiasi Langkah Himpunan Rafflesia UGM Adakan Faculty Fair