Apa Peran Indonesia dalam Konflik AS-Iran?

2994

Baca juga: Sosok Suami Menlu Retno Marsudi, Hobi Bermusik dan Main Ketoprak

Namun, kata Yunizar, ada kekhawatiran terjadinya eskalasi krisis kecil. Seperti di bidang ekonomi, misalnya lonjakan harga minyak.

Dari sisi keamanan yaitu aksi teror yang perlu diwaspadai, seperti kemungkinan adanya serangan Iran yang menyasar kedutaan AS di Indonesia.

Hari ini, mungkin banyak orang lebih percaya dengan power, ketimbang diplomasi. Karena dengan power orang bisa melakukan segala hal.

“Saya kira ini salah kaprah. Di hari-hari ini, diplomasi itu more important than ever. Negara lain ada yang justru memperbanyak diplomatnya untuk disebar ke berbagai negara,” jelasnya.

Baca juga: Alasan yang Bikin Tiongkok Ngotot Cari Ikan di Perairan Natuna

Yunizar mengatakan, barangkali hanya Trump yang mengesampingkan praktik diplomasi dalam hubungan internasional.

Dia menerangkan, saat seperti ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk melakukan investasi di dalam praktik diplomasi.

Tidak tepat juga, ketika praktik diplomasi oleh Indonesia hanya bertujuan mendatangkan investasi di bidang ekonomi.

“Apalagi kita melihat Indonesia sebagai negara dunia ketiga yang butuh disokong oleh diplomasi yang kuat,” jelasnya. (Kinanthi)

Baca juga: Pengakuan Siswa yang Ikut Ganjar Blusukan: Ternyata Jadi Gubernur Tak Enak