KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – FK-KMK UGM tengah mengadakan Winter Course on Inprofessional Health Care 2020.
Agenda yang mengambil tema Mental Health Challenge in Millennial Era ini berlangsung antara 13-24 Januari 2020.
Dalam jumpa pers yang diikuti KAGAMA pada Selasa (14/1/2020), Dekan FK-KMK UGM, Prof. Ova Emilia, M.Med.Ed.,SpOG(K).,Ph.D, mengatakan perhelatan ini merupakan intercourse (kursus) keempat yang diadakan pihaknya secara rutin.
“Kami adakan pertukaran keilmuan dari dosen-dosen di berbagai negara yang terlibat,” tutur Prof. Ova.
“Alhamdulillah program ini semakin diminati. Sekarang kami juga mengembangkan bukan untuk kedokteran saja, tetapi juga kluster kesehatan dan kluster-kluster di luar itu yang berkaitan,” terang dia.
Menurut Prof. Ova, tema kesehatan mental cocok karena sedang menjadi problem besar tidak hanya di Indonesia, tetapi di dunia.
Pasalnya, dari data WHO yang dia baca, tanpa disadari atau tidak, satu dari empat orang di dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Entah itu disadari atau tidak.

Baca juga: Kata Pakar UGM Tentang Kemungkinan Terjadinya Perang Dunia III
“Bahkan 2/3 (dari jumlah total masalah ini) terjadi di negara-negara berkembang yang tidak tertangani dengan baik,” ucap Prof. Ova.
Oleh karena itu, Prof. Ova berharap Winter Course dapat menginspirasi penanganan kesehatan mental tidak hanya di rumah sakit.
Namun, dimulai dari komunitas terkecil, yakni rumah tangga.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa program yang digagas sebanyak empat kali ini melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Penjelasan singkat dari Prof. Ova memantik salah satu wartawan menanyakan apa langkah-langkah yang perlu dilakukan guna menangani masalah kesehatan mental di era internet.
Prof. Byron J. Good, antropolog dari Harvard Medical School, pun memperoleh kesempatan pertama untuk menjawabnya.
Prof. Byron mengatakan, sejak dirinya tertarik bekerja sama dengan UGM pada 1996, masalah penanganan kesehatan di Indonesia cukup klasik.
Baca juga: Antisipasi Banjir di Jawa Tengah, Ganjar Luncurkan Tim Jaga Kali