
KAGAMA.CO, SLEMAN – Sapi unggulan yang dijuluki Lembu Gama atau Lembu Belgian Blue Cattle, memiliki berbagai keunggulan dibanding sapi lokal.
Sapi inseminasi buatan ini merupakan hasil kerja sama Fakultas Peternakan UGM, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Liege Belgium, dan PT. Widodo Makmur Perkasa sejak 2013 lalu.
Untuk itu, dibutuhkan perawatan dan pemberian pakan secara khusus.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., dalam jumpa pers di Bengkel Sapi CV.Berkah Andini Lestari, Ngempak, Sleman, pada Jum’at (10/01/2020).
“Lembu Gama pertumbuhannya cepat. Dalam satu tahun berat badannya bisa mencapai 450 kg. Setelah tiga tahun bisa sampai 900 kg, sehingga daging potongnya sekitar 350-400 kg,” ujar Ali.
Lembu Gama merupakan hasil persilangan tiga darah dari sapi jenis Brahman Cross yang produktif dan adaptif, Belgian Blue Cattle yang berotot ganda, serta Wagyu Bull yang kualitas dagingnya terkenal baik.
Straw (sperma) yang dipilih untuk diinseminasikan, memiliki kriteria tertentu.

Baca juga: SDM Unggul Dapat Dicetak dari Keluarga
Terdapat dua jenis parameter yakni, sperma makroskopis dan sperma mikroskopis.
Sperma makroskopis diuji berdasarkan warna, volume, dan pH-nya.
Kemudian sperma mikroskopis, diuji terkait mortalitas, gaya hidup, dan abnormalitas.
Terkait dengan program pengembangannya, Ali menjelaskan bahwa Lembu Gama tidak bisa diserahkan ke masyarakat luas.
Diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung yaitu teknologi breeding dan teknologi pakan.
Sejauh ini, kerja sama yang dilakukan masih terbatas.
Lembu Gama membutuhkan perawatan khusus, sehingga jika akan diserahkan kepada masyarakat, peternak yang merawat harus mempunyai kapasitas.
Baca juga: Kembangkan Sapi Unggulan, UGM Berharap Bisa Swasembada Daging