Tutup Usia, Prof. Sudi Nurtini Dikenal Sosok yang Lembut dan Menyejukkan

1804

Baca juga: Soal Naturalisasi dan Normalisasi Sungai, Begini Kata Pakar UGM

Selain ramah dan selalu tersenyum, Mujtahidah melihat Sudi dalam sehari-harinya selalu mengenakan padu padan pakaian yang serasi, sehingga Sudi tampak anggun dalam berbusana.

“Sosok guru yang bersemangat untuk mempelajari hal baru, ibu dengan banyak nasehat tentang kehidupan dan sahabat yang bisa membuat saya larut dalam tawa,” ujar Dr. Ir. Suci Paramitasari Syahlani, MM., IPM., murid sekaligus rekan kerja Sudi di Laboratorium Agrobisnis Peternakan.

Kesan baik tentang sosok Sudi juga datang dari

koleganya di Departemen Sosial Ekonomi Peternakan, Ir. F. Trisakti Haryadi, M.Si., Ph.D., IPM.

“Ibu dosen yang selalu memegang komitmen, tanggungjawab dan disiplin dalam menyelesaikan suatu pekerjaan,” ungkap Trisakti.

Dirinya mengenal Sudi sebagai seseorang yang punya empati sangat tinggi, sehingga dalam memutuskan sesuatu kadang penuh pertimbangan.

Sudi senantiasa membawa kesejukan dalam suasana forum, hal ini juga almarhumah bawa ketika berinteraksi secara personal dengan sesama kolega dan muridnya.

“Beliau selalu menghargai seseorang yang lebih tua, sedangkan dengan yang lebih muda selalu memotivasi, walau dengan sindiran yang sebetulnya membuat kami merasa diperdulikan,” tutur Trisakti.

Guru Besar Fakultas Peternakan ini, dimakamkan di Pemakaman Keluarga Gambiran, Kotagede, Yogyakarta, pada Sabtu (04/01/2020) lalu.

Sudi meninggalkan seorang suami, dua anak, dan tujuh cucu. (Kinanthi)

Baca juga: Pakar Hidrologi UGM Sebut Konsep Pengendalian Banjir Harus Berbasis Pemanfaatan Air Sebesar-besarnya