Sejak Kapan Kaum Ibu Dianggap sebagai Masyarakat Nomor 2 di Dunia?

623
Mayoritas penduduk dunia memandang kaum ibu alias perempuan sebagai masyarakat nomor dua di bumi. Foto: loka-majalah
Mayoritas penduduk dunia memandang kaum ibu alias perempuan sebagai masyarakat nomor dua di bumi. Foto: loka-majalah

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa 22 Desember  adalah peringatan Hari Ibu.

Sosok manusia yang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya.

Namun, Hari Ibu yang dimaksud sebetulnya bukan memiliki makna sesempit itu.

Melainkan peran ibu sebagai elemen pergerakan, sebagaimana  amanat Kongres Perempuan Indonesia yang dihelat secara perdana pada 22 Desember 1928.

Dalam kongres yang diselenggarakan di Yogyakarta itu, ada 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera yang turut serta.

Baca juga: Pengalaman Masa Kecil Bantu Djumanto Meniti Karier

Agenda ini digelar dengan maksud memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya soal pendidikan dan pernikahan.

Sejak hari itu, isu-isu tentang perempuan semakin menjadi sorotan.

Bahkan Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus.

Yakni dengan kemunculan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (dulu bernama Menteri Muda Urusan Peranan Wanita) pada 1978.

Hanya saja, budaya patriarki (mengutamakan laki-laki) yang sudah mengakar membuat perempuan seperti tetap menjadi masyarakat nomor dua di dunia.

Baca juga: Pemangkasan Birokrasi Akan Lahirkan Kemiskinan Struktur, Tetapi Kaya Fungsi