Pemangkasan Birokrasi Harus Dinamis dan Efektif

594
Ketua KASN Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA mengusulkan strategi memangkas birokrasi supaya lebih efektif. Foto: KASN
Ketua KASN Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA mengusulkan strategi memangkas birokrasi supaya lebih efektif. Foto: KASN

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Penyederhanaan birokrasi, merupakan satu dari lima arahan Presiden untuk menciptakan tata pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.

Isu ini dibahas dalam Seminar Nasional dan Temu Alumni MAP bertajuk Pemangkasan Birokrasi: Arah Kebijakan dan Antisipasi Dampaknya, pada Sabtu (21/12/2019), di Ruang Magister Administrasi Publik, FISIPOL UGM.

Menurut Sekretaris Deputi SDM Aparatur, Kementerian PAN RB, Drs. Mudzakir, M.A, pemangkasan birokrasi agar menjadi gesit dan lincah perlu dilakukan.

Mengutip data Kementerian Bappenas, penataan birokrasi tidak terlepas dari kecenderungan dunia ke depan, terutama pada 2045 kelak.

Karakteristiknya antara lain, persaingan sumber daya alam, penggunaan teknologi yang makin masif, perubahan geopolitik dan sebagainya.

Seminar Nasional dan Temu Alumni MAP bertajuk Pemangkasan Birokrasi: Arah Kebijakan dan Antisipasi Dampaknya. Foto: Istimewa
Seminar Nasional dan Temu Alumni MAP bertajuk Pemangkasan Birokrasi: Arah Kebijakan dan Antisipasi Dampaknya. Foto: Istimewa

Baca juga: Penyebab Anak Berontak kepada Orang Tua

“Ada pun tugas lain yaitu, transformasi digital yang perlu kita antisipasi. Akan ada 23 pekerjaan yang hilang karena perkembangan teknologi informasi. At the same time, ada 27 pekerjaan baru,” ujar Mudzakir.

Di samping itu, goverment effectiveness Indonesia dinilai masih rendah dari negara lain.

Ditambah lagi Global Competitive Index 2018 lalu menunjukkan Indonesia berada di peringkat 45 dari 140, lebih rendah dari Thailand.

Dia mengungkapkan, Presiden geram dengan birokrasi yang ruwet.

Salah satu upaya yang diusulkan untuk mengatasinya yaitu memangkas jabatan eselon III dan IV.

Baca juga: Awalnya Tidak Suka Kimia, Wulan Hardjosoediro Kini Bisnis Sabun