Ada Wajah Ibu Kota Baru di Pameran Arsitektur WA+U KATAGAMA

815

Baca juga: Tantangan Profesi dan Kurikulum Pendidikan Akuntansi di Era Digital

Seni instalasi tersebut menggambarkan sebagian masyarakat saat ini yang disuguhi segudang informasi tanpa kemampuan literasi yang memadai.

Dalam hal ini informasi banyak diperoleh dari perkembangan teknologi informasi lewat internet.

Konsep ini diwakili dengan ribuan sim card.

Pusaran informasi tersebut menyelubungi otak manusia.

Sementara di lantai dua, ada karya seni berupa kumpulan perjalanan dengan gerakan pusaka Indonesia milik Larna Adhisakti, yang memamerkan hasil-hasil penelitian, mapping, dan berbagai project pelestarian heritage.

Baca juga: Plus-Minus Penerapan Zonasi Sekolah

Ada pula galeri batik, ilustrasi hasil riset, desain pembanganan gedung, public lecture sebagai tempat untuk sharing pengalaman, dan karya seni gitar batik.

Konsep Ibu Kota Baru

Karya seni milik arsitek Adi Purnomo menjadi paling unik di lantai dua PKKH ini.

Bernard menilai karya seni yang berjudul Cuplikan Konsep Ibu Kota Baru ini sangat menggambarkan UGM.

“Dia sangat konsen ke masalah-masalah lingkungan, green building, energi. Kemarin beliau juga memaparkan konsep yang disiapkan dalam lomba perencanaan ibu kota baru yang diselenggarakan Kementerian PUPR,” ujar Bernard.

Baca juga: Macam-Macam Ekspresi Kemarahan

Adi memulainya dari riset yang terkait hutan produksi, penurunan rain forest dan sebagainya.

Jika dilihat, riset-riset Adi mengambil dari berbagai disiplin ilmu seperti Geologi, Kehutanan dan Geografi.

Hasil riset itu dia pamerkan secara detail dalam bentuk ilustrasi berbingkai.

Misalnya, perhitungan detail tentang penghijauan lahan dengan mempertimbangkan oksigen yang akan diperoleh masyarakat, grafik tentang kerentanan hilangnya hutan beberapa tahun ke depan, dan lain-lain.

Tujuan pameran ini juga mendorong para talent untuk berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk ke dunia luar.

Bernard menuturkan, tujuan diselenggarakannya pameran ini sebagian telah tercapai. (Kinanthi)

Baca juga: Bukan Cuma Sampah yang Bikin Wilayah Perkotaan Alami Banjir