UGM Tuan Rumah Kolaborasi Riset untuk Indonesia

199
Pemerintah telah membangun ekosistem riset dan inovasi yang diwujudkan dalam rencana riset nasional. Foto: Ezra
Pemerintah telah membangun ekosistem riset dan inovasi yang diwujudkan dalam rencana riset nasional. Foto: Ezra

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Universitas Gadjah Mada menjadi tuan rumah kegiatan “Kolaborasi Riset untuk Indonesia”.

Ini merupakan Program Penelitian Kolaborasi Indonesia (PPKI) dan Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Para peneliti dari PPKI dan RKI mempresentasikan hasil riset mereka dan sekaligus menggelar pameran poster pada Sabtu (7/12/2019) di Balai Senat UGM.

Mereka terdiri dari 69 peneliti yang tergabung dalam 13 tim RKI dan  97 peneliti yang tergabung dalam 30 penelitian PPKI.

Selain para peneliti, kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr Suprijadi M.Eng selaku sekretaris tim pemeringkatan World Class University dan dibuka oleh Prof. Ainun Na’im., Ph.D., M.B.A selaku Sekretaris Kemenristek/BRIN Republik Indonesia.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi Dorong Keterlibatan Perempuan dalam Demokrasi

Dalam sambutannya, Ika Dewi Ana, yang mewakili Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, Asean Eng, mengucapkan terima kasih kepada panitia RKI dan PPKI yang selama satu tahun menjalin kerja sama yang baik.

Ika mengungkapkan, UGM sejak didirikan selalu berfokus pada pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan dari kolaborasi RKI dan PPKI dapat dihasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

“Sebuah universitas tidak ditinjau dari peringkat, tetapi dilihat dari pemberian layanan kepada masyarakat, seperti teknologi pertanian, alat kesehatan murah, teknologi informasi, dan bagaimana untuk menyelesaikan masalah nasional,” tutur Ika dalam sambutannya.

Membuka acara PPKI dan RKI, Sesmenristek/BRIN, Ainun Na’im menyambut baik kegiatan PPKI dan RKI.

Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM ini mengatakan, kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama antarlembaga di bidang riset sesuai dengan kebijakan Presiden.

Ainun juga menekankan bahwa Indonesia masih perlu berjuang soal inovasi.

Guna mengatasi hal itu, kata dia, pemerintah telah membangun ekosistem riset dan inovasi yang diwujudkan dalam rencana riset nasional dan dijabarkan lebih lanjut dalam prioritas riset nasional.

“Kita telah menghasilkan undang-undang sistem ilmu pengetahuan dan teknologi, yang mana kalau kita lihat regulasi tersebut ingin membangun ekosistem inovasi,” pungkas Ainun. (Ezra)

Baca juga: Mimpi Penerima Beasiswa BPD DIY, Ingin Kuliah ke Belanda