Pemilik Moto ‘Ora Pati Pinter Tapi Kagama’ Ini Jadi Lulusan Tercepat

3719

Baca juga: Arie Sujito Tak Pernah Berhenti Memperjuangkan Tradisi Kritis

“Pengerjaan skripsi Saya berlangsung selama delapan bulan. Hal ini karena pengambilan KKN Saya adalah KKN Peduli Bencana, sehingga hanya 25 hari,” jelas Ilham.

Meskipun berhasil memperoleh predikat lulusan tercepat program sarjana, Ilham tidak hanya menghabiskan waktunya untuk belajar di dalam kelas.

Dia justru aktif di berbagai kegiatan luar kampus, seperti menjadi tutor (mendampingi dosen), asisten peneliti di Pusat Studi Institute of International Studies, dan bergabung dengan KR Academy (jurnalistik PT. Kedaulatan Rakyat) sejak tahun 2016.

Keterlibatannya dalam dunia jurnalistik mengarahkan Ilham untuk bergabung sebagai staf di Universitas Negeri Yogyakarta terhitung dari tanggal 1 Januari 2017.

“Saya dipanggil langsung oleh Rektor UNY pada saat itu, Prof. Rochmat Wahab untuk menjadi public relations. Beliau tertarik dengan tulisan-tulisan Saya di media,” jelas Ilham.

Baca juga: Masjid Kampus UGM, Tanda Reformasi Total Pemimpin Masa Depan

Kesibukan beraktivitas dirasa Ilham sebagai sesuatu yang tidak berat.

Baginya, kuliah sambil kerja tidak ada masalah.

Kesibukannya di UNY masih dijalani hingga saat ini.

Sehingga usai wisuda dia tetap masuk kerja.

Beberapa prestasi telah ditorehkan Ilham, yakni cowriter Asian Games, Waskita Realty, asisten peneliti, dan memperoleh penghargaan Ki Hajar Award regional Jawa tengah.

Pemilik moto, “Ora pati pinter, tapi KAGAMA” yang tidak sengaja didapat dari stiker ketika wisuda ini memiliki dosen favorit selama menjalani masa perkuliahan.

Dr. Siti Mutiah Setiawati adalah sosok dosen favorit Ilham sekaligus Dosen Pembimbing Skripsinya.

“Beliau adalah sosok dosen yang menugaskan Saya ikut KKN Peduli Bencana. Beliau juga orang yang memberi kepercayaan kepada Saya untuk mendampingi sebagai tutor dan asisten peneliti,” tutupnya. (Sirajuddin)

Baca juga: Berbagai Ide Bisnis Jelang Natal dan Tahun Baru