Indonesia Tegaskan Konsensus dan Kerja Sama dalam Pemusnahan Senjata Kimia

104
Indonesia berkomitmen terus berperan dalam penguatan kapasitas dan kerja sama antar negara pihak Konvensi Senjata Kimia. Foto: KBRI Den Haag
Indonesia berkomitmen terus berperan dalam penguatan kapasitas dan kerja sama antar negara pihak Konvensi Senjata Kimia. Foto: KBRI Den Haag

KAGAMA.CO, DEN HAAG – Indonesia berkomitmen terus berperan dalam penguatan kapasitas dan kerja sama antar negara pihak Konvensi Senjata Kimia (KSK), termasuk mendorong upaya konsensus dalam implementasi KSK.

Demikian disampaikan Dubes RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja pada pertemuan The 24th Conference of States Parties to the Chemical Weapons Convention (CSP-24), tanggal 25 November 2019.

Dalam kaitan itu, baru-baru ini, Indonesia telah menjadi tuan rumah dua kegiatan peningkatan kapasitas OPCW, yakni Table Top Exercise on Chemical Emergency Response (TTX 2019) Asia Region, 29 Oktober – 1 November 2019 dan Workshop on the Chemical Supply Chain Safety and Security Management for the Member States of the OPCW in the Southeast Asia yang diselenggarakan di Bogor, Indonesia, 19-21 November 2019.

Dubes Puja juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya penguatan peran perempuan dalam ilmu pengetahuan (science), terutama mengenai kimia.

Indonesia menawarkan menjadi tuan rumah 5th Symposium of Woman in Chemistrytahun 2020.

Baca juga: KKN UGM Bakal Rehabilitasi Kawasan Bekas Tambang di Lokasi Ibu Kota Baru

Dalam sesi Debat Umum, negara-negara Pihak menyampaikan penghargaan kepada Dubes/Watap RI selaku co-facilitators bersama Dubes El Salvador atas keberhasilan mencapai konsensus mengenai proses revitalisasi mekanisme fasilitasi di OPCW.

Mereka berharap mekanisme ini dapat memberikan hasil nyata kepada Negara-negara Pihak dalam memajukan implementasi Konvensi secara komprehensif.

Secara khusus, beberapa negara Asia juga mengapresiasi Dubes/Watap RI selaku co-facilitatorsbersama Dubes Korea Selatan dalam pemilihan anggota Dewan Eksekutif periode 2020-2022 dan pejabat CSP-24 mewakili Kelompok Asia secara konsensus.

Indonesia juga menekankan beberapa hal, termasuk mendukung 2020 OPCW Program and Budget dan menyampaikan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam perubahan siklus penganggaran OPCW, menyambut upaya perubahan teknis Annex Scheduled Chemical 1 KSK sebagaimana diusulkan melalui Joint Proposal Amerika Serikat, Kanada dan Belanda, serta proposal Rusia, serta mendorong partisipasi dan kontribusi negara pihak KSK untuk proyek Pusat Kimia dan Teknologi OPCW.

“Indonesia juga menekankan pentingnya representasi geografis anggota Identification and Investigation Team (IIT),” kata Dubes Puja.

Pertemuan CSP-24 diselenggarakan di Den Haag, Belanda pada tanggal 25-29 November 2019.

Pertemuan membahas agenda, antara lain Status of Implementation of the Chemical Weapons Convention, Annual Reports, Election of Member states to Membership of Executive Council, Programme and Budget of the OPCW for 2020, Administrative and Financial Reports, dan lain-lain.

Pertemuan dihadiri 153 Negara Pihak KSK dan dipimpin oleh Dubes Bulgaria sebagai Ketua CSP-24. Pertemuan juga dihadiri oleh Direktur Jenderal OPCW beserta jajaran Sekretariat Teknis OPCW, wakil industri kimia, organisasi internasional dan kelompok masyarakat madani. (KBRI Den Haag)

Baca juga: Jawara Bahasa Korea Ini Jadi Lulusan Terbaik SV UGM