Pameran Saujana Warnai Munas XIII Kagama di Bali

334
Pameran Lukisan
Pameran Lukisan "Saujana" ini merupakan bentuk penanda bahwa di balik proses dan tujuan permusyawaratan apa pun, kita mesti mengingat kedalaman rasa, ke penghayatan atas nilai-nilai luhur yang menyatukan kita sebagai bangsa. Foto : Taufiq Hakim/KAGAMA

KAGAMA.CO, DENPASAR – Munas XIII Kagama digelar pada tanggal 15 hingga 17 November 2019 di Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali.

Sebelumnya, digelar Seminar bertajuk Kesiapan SDM Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Ballroom Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (14/11/2019).

Menariknya, Munas kali ini disemarakkan berbagai gelaran seni, seperti penampilan Kagama Beksan, Kagama Karawitan, pentas seni budaya Bali, serta Pameran Lukisan “Saujana” oleh Komunitas Seni Kini.

Baca juga: Pameran Belum Dibuka, Lukisan Wajah Presiden Jokowi Sudah Dibeli Peserta Munas XIII Kagama

Sebanyak 20 lukisan dari 10 seniman dari UGM, ISI Denpasar dan ISI Jogja dipamerkan di lantai 1 Hotel Grand Inna Beach Bali, persis di lokasi Munas.

Lukisan yang dipamerkan antara lain lukisan abstrak, pemandangan, hingga lukisan wajah Presiden Joko Widodo dan Ketua PP Kagama Ganjar Pranowo.

Ketua PP Kagama Ganjar Pranowo mengatakan, “Saujana” bermakna bentang, horizon, visual and culture scape.

Menurut Ganjar, pameran ini merupakan bentuk penanda bahwa di balik proses dan tujuan permusyawaratan apa pun, kita mesti mengingat kedalaman rasa, ke penghayatan atas nilai-nilai luhur yang menyatukan kita sebagai bangsa.

“Di tengah tantangan dan ancaman yang mesti dihadapi dengan kekuatan dalam dan kepercayaan diri, masyarakat bangsa mesti diajak untuk bersama-sama menciptakan ruang-ruang apresiasi, untuk mengasah rasa dan budi, mencapai kehidupan bersama yang dialogis, terbuka, dan saling menghargai,” tuturnya kepada KAGAMA.

Hal tersebut, kata Ganjar, senada dengan semangat Munas XIII Kagama yang menyama braya, yang berarti ikatan tali persaudaraan dan semangat kebudayaan yang kental.

Baca juga: Munas XIII Kagama Akan Gelar Selebrasi Keberagaman Lewat Kesenian

“Bukan saja karena Bali yang menjadi tuan rumah, melainkan lebih karena semangat dalam (inner spirit) Kagama senak kelahirannya memang sangat kultural, dan kedewasaan untuk makin mengedepankan soft power dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” ucapnya.

Dia berharap agar “Saujana” yang diusung dalam pameran dapat memberi harapan dan cakrawala baru, bahwa keindahan dan kecenderungan estetik adalah keniscayaan bagi bangsa yang besar ini. (Taufiq Hakim)