Baca juga: Suka Meneliti, Aurelia Virgita Jadi Lulusan Terbaik Magister Psikologi UGM
Hal itu disambut baik oleh walikota Ningbo, Li Guangding.
Li mengungkapkan bahwa pertukaran investasi antara Ningbo denga Indonesia berlangsung dalam kondisi baik.
Hal ini terlihat dari 36 perusahaan yang telah didirikan oleh Ningbo luar negeri, termasuk di Indonesia pada September 2019.
Selain itu, diungkapkan pula bahwa Indonesia mengkoordinasikan sejumlah beberapa area investasi.
Area-area tersebut adalah minyak olahan, manufaktur pulpo, aksesoris perangkat keras, bahan industry elektronik, dan broker perdagangan.
Baca juga: Kiprah dan Prestasi 9 Anggota KAGAMA yang Jadi Menteri Kabinet Indonesia Maju
Di sisi lain, 32 lini bisnis yang hadir di Tiongkok akan turut serta dalam pameran “Ningbo 8 thInternational Food Exhibition”.
Kegiatan tersebut merupakan realisasi kerja sama dan peluang Indonesia di Tiongkok.
Perusahaan yang bergerak di bidang makanan, minuman, dan jasa pariwisata asal Indonesia tersebut nantinya akan dikoordinir dan difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Shanghai, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan HAPPINDO.
Paviliun Indonesia dalam kegiatan tersebut diresmikan oleh Dubes Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, Konsulat Jenderal Shanghai, Deny W, Kurnia, beserta Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Dody Edward.
Dubes Djauhari berharap, kegiatan tersebut diharapkan dapat membuat produk-produk Indonesia makin bergeliat dan eksis di Tiongkok.
“Aktivitas dan kegiatan tersebut diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatkan ekspor barang dari Indonesia ke Tiongkok,” pungkas alumnus FEB UGM itu. (Ezra)
Baca juga: Negara Perlu Bangun Tradisi Membuat Database di Era Digital