UGM Dorong Lulusannya Geluti Bidang Konservasi Orangutan

262

Baca juga: Apa Saja yang Harus Ditulis dalam Curriculum Vitae?

UGM menyambut baik tawaran BOS Foundation dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

CEO BOS Foundation, Dr. Ir. Jamartin Sihite menyampaikan, pusat penelitian mereka bisa menjadi tempat belajar bagi orang-orang di berbagai bidang.

Dikatakan olehnya, Indonesia patut berbangga ahli orangutan cukup langka, Indonesia salah satu negara yang melahirkan konservasionis ini.

“Namun, ada evaluasi bagi ahli orangutan di Indonesia. Sejak dulu ahli yang datang dari negara lain terus. Ahli orangutan di sini hanya lahir dari beberapa bidang yakni dari biologi, kedokteran hewan, dan kehutanan,” jelas Martin.

Berangkat dari persoalan ini Martin ingin BOS Foundation mempunyai kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi.

Baca juga: Mantan Teroris Ajak Milenial Jauhi Terorisme dan Radikalisme

Dirinya melihat, UGM kaya akan pakar-pakarnya yang merata di berbagai klaster keilmuan.

Pihaknya ingin orang yang bekerja di bidang konservasi orangutan juga datang dari lulusan sosiologi, antropologi, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya.

“Jadi nanti kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, dan magang kerja bisa di tempat kami. Jika mereka tidak ingin jadi ahli orangutan, setidaknya mereka punya opsi karier path yang belum pernah mereka tahu sebelumnya,” tandas Martin.

Di samping itu, adanya MoU ini juga dalam rangka mempersiapkan regenerasi BOS Foundation yang akan datang.

Baca juga: Pentingnya Lulusan SKM Tangani Pendidikan Kesehatan di Sekolah

Alasan lainnya tentu saja, agar ahli orangutan Indonesia tidak kalah dengan ahli orangutan dari negara lain.

Panut menambahkan, pihaknya ingin mahasiswa S3 yang sedang menjalankan program doktornya, ke depan tidak hanya melakukan riset di kampus saja, tetapi di luar UGM yang memungkinkan mereka untuk menambah pengalaman baru.

UGM mengharapkan lahirnya aktor-aktor baru yang peduli terhadap konservasi orangutan, khususnya di Samboja, Kalimantan Timur dan di Indonesia secara umum.

Penandatanganan MoU ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H, LL.M., Direktur DPKM Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., Dekan Fakultas Kehutanan,  Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc., perwakilan Dekan Fakultas Biologi dan Fakultas Kedokteran Hewan, serta Deputi CEO BOS Foundation Anton Nurcahyo. (Kinanthi)

Baca juga: Mengintip Pelayanan Apotek UGM di Era 50-an