Dokter RSUP Dr. Sardjito Paparkan Peran Spiritualitas Jawa bagi Kesehatan Jiwa

758

Baca juga: Munas KAGAMA ke XIII Bakal Jadi Ruang Diskusi untuk Wujudkan Cita-cita Kebangsaan

“Kata ‘rat‘ itu kalau kita men-sifati sesuatu bisa jadi ‘rah‘. Dalam tubuh kita ada yang disebut dengan darah dan sirah. Sedangkan ‘Si’ itu yang memegang kontrol. Apa yang ada di darah tergantung apa yang ada di sirah (kepala),” ujarnya.

Manusia yang kehilangan rah, pasti dirinya akan gelisah.

Ronny mencontohkan, seseorang yang dewasa ini merasa gelisah hanya karena tidak membawa handphone saat pergi.

“Itu, karena kita punya kepercayaan sekaligus persepsi positif terhadap benda itu,” ujarnya.

Untuk bisa madhepmantep, dan marep orang butuh spiritualitas.

Baca juga: Lantik Pengurus Baru, Ganjar Imbau Kagamadok Sampaikan Gagasan Soal Jaminan Kesehatan

Dengan begitu dirinya tidak akan gelisah.

“Spiritualitas berperan menjaga kognisi berpikir, emosi, dan perilaku,” jelas Ronny.

Spiritualitas, kata Ronny, berisi nilai-nilai (budaya, tradisi, dan nilai-nilai kemasyarakatan lain), keyakinan, tindakan atau ritual, dan filosofi.

“Kalau seseorang kehilangan spiritualitas pasti gelisah. Karena dia kehilangan empat hal tersebut,” ungkap Ronny.

Dirinya menegaskan, spiritualitas berbeda dengan religiusitas.

Baca juga: KAGAMA Harus Ikut Membangun Bantul