Suka Meneliti, Aurelia Virgita Jadi Lulusan Terbaik Magister Psikologi UGM

2810

Baca juga: Lintang Peraih IPK 4,00 Selalu Ingat Anak Ketika Patah Semangat

Secara perlahan dia mulai belajar ilmu psikologi dalam tataran praktis.

Akan tetapi, saat memilih jurusan di pascasarjana, Aurelia justru memilih konsentrasi yang berbeda dengan pengalamannya di lapangan.

Dia memilih konsentrasi brain and performance yang dekat dengan ilmu neuroscience.

Kata Aurelia, adanya konsentrasi brain and performance di UGM merupakan salah satu alasannya kembali memilih Kampus Biru sebagai tempatnya belajar.

“Saya dari kecil udah suka dengan psikologi. Cuma waktu S1 belum jodoh. Kuliahnya di Sastra Perancis. Lalu saya ambil S2 dulu dan ikut martikulasi karena saya S1 nya bukan dari Psikologi. Saat martikulasi saya pilih konsentrasi brain and performance karena bidang ini multidispliner dan cocok dengan Indonesia yang memiliki banyak SDM,” kisahnya.

Foto bersama para sahabat usai wisuda. Foto: Dok Pri
Foto bersama para sahabat usai wisuda. Foto: Dok Pri

Baca juga: Dokter Gigi Peraih IPK 4,00 Ini Tidak Ingin Kaya dari Profesinya

Mengurangi Waktu Tidur

Sepanjang kuliah, alumnus Magister Psikogi UGM angkatan 2017 ini tak hanya aktif di kelas.

Dia juga bekerja sebagai pengajar di Lembaga Indonesia Perancis (LIP).

Profesi ini sudah dia tekuni sejak lulus S1.

Kuliah sembari bekerja ternyata tidak terlalu merepotkan baginya.

Aurelia mengaku tidak punya kiat khusus agar keduanya bisa berjalan seiring dengan positif.

“Saya merasa masih kurang mampu membagi waktu. Tapi, saat mau bekerja Saya selalu bilang ke diri sendiri. ‘Teman-teman kamu pulang kuliah langsung bisa ngerjain tugas, sementara kamu tiap sore dan malam harus bekerja’. Berawal dari situ Saya sadar harus rajin-rajin mengurangi waktu tidur untuk mengerjakan tugas,” jelasnya.

Baca juga: Nadiem Makarim Ditunjuk Jokowi Jadi Mendikbud, Begini Kata Pakar UGM

Ingin Lanjut Meneliti

Selepas merampungkan studi magisternya, Aurelia mengaku masih akan tetap tinggal di Jogja.

Dia menggarap tesis tentang pengaruh gerakan tangan tidak dominan yang mengakibatkan penurunan aktivitas kortikal otak sehingga dapat meningkatkan performa kognitif dalam mengerjakan tugas.

Selain masih bekerja di LIP, dia juga masih memiliki beberapa proyek penelitian yang harus diselesaikan.

“Saya masih akan di Joga. Selain bekerja, Saya masih memiliki beberapa proyek riset, dan Saya suka dengan riset,” pungkasnya. (Venda)

Baca juga: Lima Cara Agar Tidak Menjadi Mahasiswa Pasif di Kelas