Alia Raya: Belajar Pertanian Tidak Hanya Menanam dan Memupuk

1387

Baca juga: Perjalanan Hidup Bambang Purwoko dan Dedikasinya Membangun Pendidikan di Papua

Selalu Dapatkan Kemudahan di Masa Sulit

Di awal kuliahnya, Alia sempat alami kesulitan finansial, karena uang beasiswanya terlambat cair.

Dia pun bertahan dengan uang seadanya.

Namun, beruntungnya ada saja orang yang membantunya mengatasi kesulitan tersebut.

“Sebelumnya juga pernah saling bantu seperti ini waktu teman alami kesulitan. Menurut Saya, kalau kita melakukan sesuatu itu pasti ada balasannya, meskipun saat itu sedang tidak mengharapkan. Ada saja yang memudahkan,” ujar dosen yang semasa mahasiswanya juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Kemudahan itu juga datang dari dosen yang berempati terhadap Alia.

Baca juga: Ketua Pengda KAGAMA Sumut Hamied Wijaya Raih Penghargaan Insan UGM Berprestasi 2019

Selain itu, orang-orang di sekitarnya cukup menerima Alia dan anak-anaknya sebagai orang Indonesia.

”Ada orang Jepang yang bersahabat dengan kami juga. Kemarin itu mereka malah datang ke sini untuk berlibur,” ungkap dosen yang pernah menjadi Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Todai, Jepang itu.

Usai meraih gelar doktor, Alia kemudian ikut suaminya yang menempuh studi di Australia.

Di saat yang sama dia melakukan riset tentang Social Network Analysis.

Untuk mengembangkan penelitiannya itu, Alia mengikuti program magang di Swinburne University of Technology Australia.

Baca juga: Raja Eswatini Targetkan Peningkatan Kerja Sama dengan Indonesia