Perkembangan Bisnis dan Tren Minum Kopi di Indonesia 

335

Baca juga: Mengapa Konsumen Cenderung Berbelanja Secara Impulsif di Situs Belanja Daring?

Selain itu, Sulis juga membabar karakter kopi.

Ada tiga karakter kopi yakni, arabica, robusta, dan liberica.

Arabica memiliki rasa lebih manis, tumbuhannya berkembang di dataran tinggi.

Berikutnya robusta, kebanyakan berasa pahit, dibudidayakan di dataran rendah dan tinggi.

Kemudian liberica, yang rasanya tidak terlalu pahit, berkembang di area dataran rendah ke tinggi, dan tahan terhadap penyakit.

Baca juga: Menyikapi Guncangan Ekonomi Digital di Dunia Keuangan dan Pasar Modal

“Di wilayah Jogja, beberapa daerah yang menjadi area budidaya kopi, yaitu di Gunung Merapi, Pegunungan Menoreh, Samigaluh, dan Girimulyo,” ujar alumnus Fakultas Biologi UGM angkatan tahun 1994 itu.

Sulis mengatakan, sebagian orang mengalami kecanduan terhadap kopi.

“Ada yang kalau nggak minum kopi badannya jadi nggak enak, ada yang minum kopi malah mules, ada yang minum kopi, malah ngantuk Itu bukan salah kopinya, tapi karakter orangnya sendiri,” tandasnya.

Mengutip hasil penelitian dari sebuah media, Sulis mengatakan, waktu yang tepat bagi seseorang untuk minum kopi adalah 9.30-11.30 pagi.

Sebab pada jam itu, kewaspadaan tubuh bisa meningkat karena interaksi kortisol dan kafein.

Baca juga: Mahfud MD: Indonesia Perlu Manusia yang Terdidik

Ketika stres, kata Sulis, kortisol mengubah cadangan energi menjadi gula.

Dianjurkan juga untuk jangan minum kopi ketika kortisol sedang tinggi secara alami, seperti pada pukul 08.00-09.00 pagi, 12.00-13.00 siang, dan 18.00-19.00 sore.

“Karena tubuh akan meningkatkan resistensi atau toleransi pada kafein, sehingga takaran kopi tidam lagi efektif,” pungkasnya.

Seminar ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc, perwakilan dari Wakil Rektor Bidang P2M, Komunitas Sahabat Museum, dan Pengurus Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY. (Kinanthi)

Baca juga: Alasan Seminar Pra-Munas KAGAMA Digelar di Museum Ranggawarsita, Bukan di Hotel