Perkembangan Bisnis dan Tren Minum Kopi di Indonesia 

335
Dalam sejarah, kopi dimanfaatkan oleh para santri agar dapat tahan melek saat ngaji. Foto: Kinanthi
Dalam sejarah, kopi dimanfaatkan oleh para santri agar dapat tahan melek saat ngaji. Foto: Kinanthi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Selain memperkenalkan tumbuhan langka dan khas di DIY, acara seminar pada puncak HUT Museum Biologi UGM juga membahas soal tanaman kopi di Indonesia.

“Kita coba angkat isu tumbuhan yang saat ini dekat dengan milenial yaitu kopi,” ujar Kepala Museum Biologi UGM Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc.

Seminar bertajuk Tumbuhan Langka dan Khas di DIY, serta Pengenalan Kopi di Indonesia diselenggarakan di Auditorium Fakultas Biologi UGM, pada Sabtu (21/9/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Sulistiyono, M.Si., dosen Fakultas Biologi Universitas Sanata Dharma membabar riwayat kopi di Indonesia.

Kopi pertama kali dikenal ketika seorang penggembala asal Benua Afrika yang melihat kambingnya terlihat lincah setelah makan buah berwarna merah.

Seminar Tumbuhan Khas dan Langka DIY, Koleksi Museum Biologi UGM Serta Tanaman Kopi di Indonesia. Foto: Kinanthi
Seminar Tumbuhan Khas dan Langka DIY, Koleksi Museum Biologi UGM Serta Tanaman Kopi di Indonesia. Foto: Kinanthi

Baca juga: Berpikir Secara Digital Kunci Kemajuan Pariwisata

Setelah ditelusuri, kata Sulis, ternyata buah tersebut adalah kopi.

Cerita ini kemudian menyebar di Jazirah Arab.

“Dipakai oleh para santri agar dapat ‘tahan melek’ saat ngaji,” ujarnya.

Melalui aktivitas perdagangan, kopi mulai dikenalkan di Eropa.

Budaya minum kopi kemudian berkembang setelah diperkenalkan oleh para pedagang.

Baca juga: Robot Terbang UGM Raih Peringkat Ketiga Kompetisi UAV di Turki