Menhub Minta UGM Fokus Riset Teknologi Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik

274
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mencoba mobil listrik hasil rancang bangun mahasiswa UGM. Foto : Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mencoba mobil listrik hasil rancang bangun mahasiswa UGM. Foto : Kemenhub

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pemerintah terus berupaya untuk melalukan lompatan besar pada sektor transportasi dengan beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak menuju kendaraan listrik berbasis baterai.

Sayangnya, baterai bekas kendaraan listrik telah menjadi permasalahan tersendiri yaitu terkait soal daur ulang limbah baterai mobil listrik yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

Guna mencari solusi atas masalah tersebut, kini berbagai studi sedang dilakukan termasuk salah satunya oleh Universitas Gajah Mada (UGM).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi sekaligus meminta UGM fokus untuk mencari solusi terhadap permasalahan limbah baterai mobil listrik ini.

“Karena yang namanya baterai selalu menjadi momok bagi mobil listrik, karena berat baterainya, mahal, umurnya terbatas, dan limbah buangannya merusak lingkungan.”

“Hal ini hanya bisa diatasi dengan suatu penyelesaian pendaurulangan baterai atau penggunaan kembali atas baterai-baterai itu.”

“Oleh karenanya saya anjurkan kepada Fakultas Teknik UGM fokus untuk lakukan itu,” tutur Menhub Budi Karya usai meninjau kendaaraan listrik hasil karya Mahasiswa UGM di Bulaksumur, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga : Empat Pelaku Usaha Angkutan Umum Siap Gunakan Kendaraan Listrik

Sebelumnya, Fakultas Teknik UGM berhasil melakukan dismantling atau membuka baterai untuk mengambil isi baterai secara aman dan kemudian berhasil memurnikan kembali lithium ini hingga mencapai tingkat kemurnian 99 persen sehingga bisa digunakan kembali untuk pembuatan baterai lithium yang baru.

Menhub mendorong upaya mendaur ulang baterai kendaraan listrik ini nantinya dapat berkembang menjadi suatu industri yang memiliki nilai ekonomis baik.

Menbub Budi Karya juga mengaku siap menjadi perantara antara universitas dengan industri.

“Kita bersedia memberikan suatu link antara universitas dengan industri agar ada suatu kolaborasi dan kita bisa kerja sama dengan suatu merek tertentu tapi kita minta baterai daur ulang kita digunakan sehingga riset mesti didalami,” katanya.

Hal ketiga yang diminta Menhub yaitu terkait hak paten, karena ini merupakan suatu keberhasilan dan kebanggaan Indonesia jika kita berhasil mencari solusi terhadap persoalan baterai.

Sementara Dekan Fakultas Teknik UGM Prof. Nizam menyebutkan bahwa nantinya pihaknya juga akan berupaya mengembangkan komponen-komponen mobil listrik.

“Salah satu yang ingin kita lakukan dalam industri mobil listrik adalah komponen-komponen sebisa mungkin menggunakan teknologi dalam negeri,” ujar Nizam.

Baca juga : Pameran dan Parade Untuk Kenalkan Kendaraan Listrik Ke Masyarakat

Pada kesempatan tersebut Menhub juga mengapresiasi dua mobil karya mahasiswa Fakultas Teknik UGM yang berhasil meraih penghargaan di ajang kompetisi Internasional Student Formula Japan 2019.

Kedua mobil itu bernama Bimasakti dan Arjuna.

Selain meninjau Menhub juga menyempatkan diri melihat becak listrik dan menjajal langsung performa motor listrik mengitari kawasan Graha Sabha UGM. (Kemenhub/Josep)