Pemerintah Gelontorkan Rp4,6 Triliun Bangun Lima Kawasan Wisata Super Prioritas

112
Borobudur masuk dalam Kawasan Pariwisata Super Prioritas di Tanah Air. Foto : Civitalis
Borobudur masuk dalam Kawasan Pariwisata Super Prioritas di Tanah Air. Foto : Civitalis

KAGAMA.CO, JAKARTA – Dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020, pemerintah menargetkan kunjungan Wisman pada tahun 2019 sebanyak 17,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 308 juta perjalanan serta target penerimaan devisa sebesar US$20 juta.

Sementara pada tahun 2020, target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 18,5 juta orang dan pergerakan wisatawan Nusantara sebanyak 310 juta perjalanan serta target penerimaan devisa adalah sebesar US$19 juta hingga US$21 juta.

Agar semua target di atas tercapai, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2019-2020 ini menyiapkan anggaran sebesar Rp4,6 triliun guna mengembangkan lima Kawasan Pariwisata Super Prioritas di Tanah Air.

Anggaran sebesar Rp4,6 triliun itu terdiri dari anggaran Kemenhub sebesar Rp2,9 triliun dan anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp1,7 triliun.

Kelima Kawasan Pariwisata Super Prioritas itu terdiri dari Danau Toba di Sumatera Utara, lalu Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika Lombok di Nusa Tenggara Barat, Komodo dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Likupang di Sulwesi Utara.

“Dari total Rp2,953 triliun, Kemenhub mengalokasikan sebesar Rp353,99 miliar pada tahun 2019 dan Rp2,6 triliun pada tahun 2020, untuk mengembangkan kelima destinasi pariwisata super prioritas tersebut,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dengan tema “Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas: Kemudahan Aksesibilitas di Destinasi Pariwisata Super Prioritas 2019 – 2020” di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Menurutnya, dukungan yang dapat diberikan oleh Kementerian Perhubungan diantaranya dengan menyusun beberapa kebijakan seperti, untuk transportasi angkutan darat, yaitu dengan pemberian layanan subsidi operasional angkutan antarmoda dan angkutan penyeberangan, pengadaan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan, pembangunan dermaga danau pada kawasan pariwisata dan Pembangunan kapal Ro-Ro dan Bus Air.

Sementara, untuk transportasi perkeretaapian, yaitu dengan pembangunan jalur kereta api menuju kawasan pariwisata, reaktivasi jalur kereta pariwisata, dan konektivitas jaringan kereta api dan menuju ke Bandara.

Lantas untuk transportasi laut, yaitu dengan Perpanjangan dermaga dan pengerukan kedalaman alur agar kapal cruise dapat bersandar dan pemberlakuan terminal pelabuhan laut pada destinasi pariwisata, akan diperuntukan khusus untuk terminal penumpang laut dan tidak bercampur dengan terminal angkutan barang.

Sedangkan untuk transportasi udara, dengan melakukan perpanjangan runway dan apron untuk dapat didarati pesawat narrow body (sekelas B-737), membuka jalur penerbangan internasional dan peningkatan konektivitas rute dari dan menuju ke lokasi pariwisata.

Bangun Infrastruktur

Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengemukakan, anggaran sebesar sebesar Rp1,7 triliun yang disediakan untuk pembangunan infrastruktur, meningkatkan konektivitas, sumber daya air, perumahan, dan permukiman.

“Sektor pariwisata adalah sektor unggulan yang harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur,” kata Basuki dalam Rakornas itu.

Menurut Basuki, pada tahun 2020, dalam mendukung konektivitas di KSPN Danau Toba,
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, membangun infrastruktur diantaranya Jembatan Tano Pangol di Kabupaten Samosir sepanjang 1,2 kilometer dengan anggaran Rp297 miliar dengan masa pelaksanaan tahun 2020 hingga 2021.

Kemudian Preservasi dan Pelebaran Jalan Lingkar Samosir dengan total anggaran sebesar Rp526 miliar.

Sementara infrastruktur Sumber Daya Air berupa Pelebaran Alur Tano Ponggol dari 25 meter menjadi 80 meter dengan panjang 120 meter dengan anggaran Rp 325 miliar.

Kementerian PUPR juga melakukan Penataan Kawasan Parapat yakni Pembangunan Gerbang Kawasan Rp 148,2 miliar, dan Penataan Ruang Publik Parapat dengan anggaran Rp 50 miliar.

Di KSPN Borobudur, tahun 2020 dilakukan kegiatan berupa penataan kawasan permukiman Borobudur dengan membangun Gerbang Palbapang dan Penataan Koridor Jalan Mayor Kusen dengan anggaran sebesar Rp150 triliun, pembangunan Gerbang Klangon dan penataan jalan Klaben, Gerbang Wisata Borobudur serta Penataan parkir, Drop Off dan Koridor pedagang Kaki Lima di kawasan Candi Mendut dengan anggaran sebesar Rp70 miliar.

Untuk KSPN Lombok akan dilakukan pembangunan Jalan Bandara Internasional Lombok (BIL) – Kuta Mandalika dengan panjang 17 KM lebar 25 meter dengan anggaran Rp1,45 triliun, pembangunan Promendede dengan anggaran Rp20 miliar, pengembangan Kawasan Gili sebesar Rp50 miliar, dan pengembangan Geopark Rinjani sebesar Rp30 miliar.

Untuk KSPN Labuan Bajo, pada tahun 2020 dilakukan peningkatan jalan dan trotoar ruas jalan Soekarno Hatta Atas, peningkatan jalan dan trotoar ruas jalan Soekarno Hatta Bawah, penataan kawasan Puncak Waringin, Batu Cermin, Kampung Baru, Bukit Pramuka, serta Kawasan Rinca.

Kemudian untuk KSPN Manado – Bitung – Likupang akan diselesaikan pembangunan Bendungan Kuwilkawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, peningkatan Jalan Akses Likupang, pembangunan Jembatan Bitung – Pulau Lembeh, Jalan Tol Manado – Bitung, penataan Kawasan Bunaken, penataan Kawasan Pantai Malalayang, dan Kawasan Wisata Pantai PAAL – Likupang.

“Kelima KSPN Super Prioritas tersebut merupakan bagian dari 10 “ Bali Baru” yang dikembangkan Pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.”

“Sektor pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkas Menteri Basuki. (Setkab/Jos)