Sambut Warga Papua di Jogja, Pratikno: Keterbatasan adalah Guru Paling Sempurna

466
Ramah-tamah Gugus Tugas Papua (GTP) UGM dengan warga Papua di Jogja. Foto: GTP UGM
Ramah-tamah Gugus Tugas Papua (GTP) UGM dengan warga Papua di Jogja. Foto: GTP UGM

KAGAMA.CO, SLEMAN – Gugus Tugas Papua (GTP) UGM menyambut hangat kedatangan warga Papua di Jogja, khususnya dari Gereja Eklesia, Kabupaten Ilaga, yang ingin belajar tentang kehidupan di luar Papua.

Kegiatan ramah tamah ini berlangsung di kediaman Ketua GTP UGM Drs. Bambang Purwoko, M.A, daerah Condongsari, Sleman.

Ada pun tamu lain yang hadir yakni teman-teman dari Kabupaten Mappi, Papua, Putra presiden Indonesia ke-4 yang juga aktivis, Yenny Wahid, dan Menteri Sekretaris Negara RI, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

Meskipun tak lama berkunjung, Pratikno menyempatkan diri untuk memberi sambutan khusus pada teman-teman Papua.

Baca juga: Asmat, Panggung Budaya Indonesia di Papua

Jangan Anggap Keterbatasan sebagai Hambatan

Pratikno sedikit bercerita tentang pengalaman sekolahnya dulu dan perjalanan kariernya.

“Saya tinggal di kampung yang tidak maju. Listrik belum ada, bisa pakai sepatu saja baru umur 13 tahun. Waktu kuliah biaya tergantung sama beasiswa,” ungkap Pratikno.

Sebuah perjalanan karier yang tak terduga. Setelah melalui perjuangan itu,  Pratikno bisa menempuh pendidikan tinggi sampai menjadi profesor.

Tak lama kemudian menjadi Dekan FISIPOL, terpilih menjadi Rektor, dan  menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara sejak 2014 hingga sekarang.

Baca juga: Orang-orang Muda ini ke Jogja Cari Ilmu untuk Bangun Papua