Andang Widi Harto: Energi Nuklir Juga Bisa Merakyat

1824
Andang bersama Prodi Teknik Nuklir UGM berusaha memanfaatkan energi nuklir sebesar-besarnya, tetapi dengan risiko yang sekecil-kecilnya. Foto: Kinanthi
Andang bersama Prodi Teknik Nuklir UGM berusaha memanfaatkan energi nuklir sebesar-besarnya, tetapi dengan risiko yang sekecil-kecilnya. Foto: Kinanthi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Teknologi nuklir menjadi salah satu bidang keilmuan yang dipelajari orang dengan penuh hati-hati, bahkan juga menimbulkan pro dan kontra bagi sebagian orang.

Selain itu, Jurusan Ilmu Nuklir juga terbilang langka di Indonesia.

Meskipun sebagian orang merasa ragu karena alasan tersebut, hal ini tidak berlaku bagi Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T.

Pria asal Kota Blitar, Jawa Timur itu justru tertarik belajar ilmu tentang nuklir lebih dalam.

Sejak SMA, Andang sudah mulai mempelajari teknologi canggih khususnya nuklir, sampai akhirnya ia diterima di Prodi Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UGM pada 1985.

Baca juga: Ilmu Geologi Sangat Aplikatif di Dunia Usaha

Menjadi mahasiswa rantau merupakan pengalaman pertama kali bagi Andang.

Sebelumnya ia menghabiskan masa sekolahnya di Blitar, tetapi sejak saat itu Andang harus mandiri dan berusaha bertahan hidup di tanah rantau.

Diceritakan oleh Andang, saat pertama kali menginjakkan kakinya di Jogja dan mulai kuliah di UGM, ia merasa agak kikuk, karena harus menjalani segala sesuatunya sendiri.

“Dulu jadi sering pulang ke kampung halaman. Tetapi lama-lama ya biasa dan nggak pulang terlalu sering,” ujar Andang kepada KAGAMA, belum lama ini di ruang kerjanya.

Andang bercerita, jarak waktu antara pendaftaran dan masuk kuliah lumayan lama, sehingga waktu senggang ini ia gunakan untuk persiapan menjadi mahasiswa rantau.

Baca juga: Butimo, Inovasi Mesin Batik Tulis Karya Peneliti UGM