Seminar Pra Munas KAGAMA XIII Diskusikan Pembangunan Manusia Indonesia

1080
Munas KAGAMA XIII akan digelar di Bali, 15-17 November 2019
Munas KAGAMA XIII akan digelar di Bali, 15-17 November 2019

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Dalam rangka menyambut MUNAS XIII KAGAMA,  Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Pendidikan Bangsa dalam Menyiapkan SDM Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0”.

Acara yang digelar pada hari Kamis (22/8/2019) ini bertempat di Museum Ronggowarsito, Jalan Abdul Rahman Saleh Nomor 1 Semarang, Jawa Tengah. Seminar  dimulai pukul 09.30 sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Seminar nasional menghadirkan pembicara Wikan Sakarinto (Dekan Sekolah Vokasi UGM), Retno Listyarti (praktisi pendidikan dan kini aktif sebagai Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI), Gita Gutawa (Artis, entrepreneur yang menekuni bidang  seni), dan Mahfud MD (Mantan Ketua MK, dan kini menjadi anggota Dewan Pengarah BPIP).

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat KAGAMA, AAGN Ari Dwipayana mengatakan, tema tersebut dipilih lantaran pihaknya ingin menghimpun gagasan tentang bagaimana membangun sumberdaya manusia Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Indonesia, kata Ari sedang memasuki perioda “Bonus Demografi”, dimana 70% penduduk Indonesia akan berada pada usia kerja yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2025 – 2030.

Seminar Nasional Pra Munas KAGAMA XIII
Seminar Nasional Pra Munas KAGAMA XIII

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Munas Kagama 2019

Di satu sisi, bonus ini merupakan kekuatan Indonesia dalam menjalankan berbagai program pembangunan; namun di sisi lain akan menjadi “bencana” jika Indonesia gagal membangun SDM yang unggul.

Namun Ari optimis Indonesia akan mampu menghadapinya. Sebab pengembangan kualitas sumber daya manusia menjadi komitmen bersama segenap bangsa yang diwujudkan dalam prioritas dan fokus utama kerja pemerintah.

Menurut Ari, pembangunan SDM ini sangat penting sebab ke depan Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan diri pada komoditas.

“Indonesia harus keluar dari kutukan sumber daya alam sebab era komoditas sudah berakhir. Indonesia harus mampu menggeser arah pembangunan ke pembangunan manusia, mendorong inovasi, dan penguasaan teknologi. Apalagi kita berhadapan dengan dunia yg berubah dengan begitu cepat dengan datangnya revolusi industri 4.0.,”  kata alumnus FISIPOL itu.

Sebagaimana kita ketahui, Industri 4.0 adalah kecenderungan otomatisasi dan pertukaran data yang mencakup cyber-physics, Internet of Things [IoT], cloud computing, dan cognitive computing.

Sekjend KAGAMA AAGN Ari Dwipayana. Foto: Istimewa
Sekjend KAGAMA AAGN Ari Dwipayana. Foto: Istimewa

Baca juga: Kagama Goes to Munas Gelar Gerakan Bali Resik Sampah Plastik

Istilah Industri 4.0 diangkat [kembali] dalam Hannover Fair [2011] yang utamanya tentang komputerisasi pabrik, namun sekarang berkembang dan diyakini sebagai kecenderungan global.

Menurut Ari pembangunan manusia harus dilakukan  mulai dari dalam kandungan sampai dengan lansia. Kuncinya adalah pendidikan. Sebab lompatan kemajuan bangsa bisa dilakukan melalui pendidikan.

Pihaknya melanjutkan, pada titik ini sektor pendidikan Indonesia  menghadapi tantangan nyata dan tidak ringan.

Pendidikan Indonesia dihadapkan pada tantangan bagaimana menyediakan bentuk pendidikan yang tidak hanya tanggap dalam menyiapkan peserta didik yang kompeten, tetapi juga memiliki karakter kuat berakar pada jati diri bangsa.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apa arah reformasi pendidikan sehingga Indonesia  bisa melakukan lompatan?

Baca juga: Munas Kagama Tempo Dulu, Pak Koes Terpilih Dua Kali Berturut-turut

Menurut Ari, arah yang perlu dilakukan setidaknya ada dua cara. Pertama, meningkatkan akses pada pendidikan dan kedua, meningkatkan kualitas pendidikan.

Untuk menjawab dan membahas pertanyan-pertanyan tersebut, KAGAMA mengangkat persoalan ini dalam Seminar Nasional Pra Munas yang diselenggarakan di Semarang tanggal 22 Agustus 2019.

Jumlah peserta yang mendaftar hingga saat ini sebanyak 700 dari berbagai latar belakang sosial dan tingkat pendidikan.

Seminar ini terbuka untuk umum dan rencana akan dibuka oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.   

Tujuan seminar ini antara lain mengidentifikasi peluang, kekuatan, dan potensi pengembangan pendidikan kejuruan/pendidikan vokasi, pendidikan karakter manusia Indonesia, hingga peningkatan mutu dan akses pendidikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Seminar Nasional ini merupakan rangkaian kegiatan pra-Musyawarah Nasional (Munas) XIII KAGAMA tanggal 15-17 November di Bali. Seminar pra munas bakal diadakan di lima kota dan lima pulau (Semarang, Balikpapan, Medan, Manado, dan Bali) mulai bulan Agustus  dan ditutup di Bali tanggal 15 November 2019.(Kagama)

Baca juga: Ganjar Pranowo Ajak Alumni Berkontribusi Atasi Persoalan Negeri