Gamada Patungan untuk Hadiah Kakak Pemandu PPSMB

796
Para Gamada patungan untuk memberi hadiah kepada kakak pemandu. Foto: Venda
Para Gamada patungan untuk memberi hadiah kepada kakak pemandu. Foto: Venda

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Penutupan rangkain Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa 2019 pada Jumat (9/8/2019) berlangsung meriah.

Di tengah keramaian para Gadjah Mada Muda (Gamada) menyanyikan lagu We Are the Champion karya band Queen oleh para dekan di atas panggung pertunjukan, terpampang sebuah karangan bunga bertuliskan  “Terima Kasih Panitia PPSMB 2019 (Kak Dimas dan Kak Ros)”.

Menurut Sherina, mahasiswa Fakultas Hukum UGM angkatan 2019, sekaligus inisiator hadiah karangan bunga itu, ide pemberian karangan bunga baru tercetus sehari sebelum penutupan PPSMB.

Perempuan asal Surabaya ini mengajak teman-temannya dari kelas Sopardjo 7 patungan sebesar 15 ribu rupiah per orang agar bisa memberi kado yang tidak biasa bagi kakak pemandunya (co-fasilitator).

“Idenya baru kepikiran semalam. Pengen aja memberi kado yang gak biasa. Kalau yang lainnya kan cuma surat biasa gitu. Paginya, waktu bunga sudah dateng ke sini (Grha Sabha Pramana) uang yang saya pakai buat membeli hadiah baru diganti oleh teman-teman,” jelas Sherina kepada KAGAMA.

Baca juga: Apa yang Berbeda dari PPSMB Tahun Lalu?

Hadiah karangan bunga dari Gamada untuk kakak pemandu PPSMB. Foto: Venda
Hadiah karangan bunga dari Gamada untuk kakak pemandu PPSMB. Foto: Venda

Cofas Sempat Dikeluarkan dari Grup

Ros, co-fasilitator (cofas) dari kelompok kelas Soepardjo 7 mengaku tidak menyangka bisa mendapat hadiah dari Gamada.

Ia mengaku tidak mengira akan diberi kejutan.

Malam sebelum acara pamungkas PPSMB Palapa dilaksanakan, ia dan Dimas, rekannya sesama cofas secara mengejutkan sempat dikeluarkan dari grup kelas di aplikasi sosial media Line.

Rupanya selama ia dikeluarkan, para Gamada berembug guna memberi hadiah kepada para cofas yang telah membimbing mereka selama berhelatan PPSMB Palapa 2019 dilaksanakan.

Ide tersebut dianggap Ros unik, sebab ia dan Dimas hanya meminta Gamada di kelas yang dipandunya memberi surat berisi kesan dan pesan terhadap para cofas selama membimbing mereka.

Gak nyangka aja. Saya dan Dimas cuma minta dikasih surat. Eh, pagi-pagi ke sini sudah ada rangkain bunga dan kado lain seperti cokelat Silver Queen. Bagi Gamada itu kan gak murah,” pungkas Ros. (Venda)

Baca juga: Pesan Jenderal Andika untuk Gamada: Orang Tua Jadi Motivasi Utama