Ngurah Nata: IPK 4,00 Tidak Menjadi Target

2555
Ngurah Nata lebih memilih mengikuti petuah ayahnya semasa SMA untuk mendalami dan memahami setiap materi yang diberikan daripada hanya mengejar target IPK. Foto: Istimewa
Ngurah Nata lebih memilih mengikuti petuah ayahnya semasa SMA untuk mendalami dan memahami setiap materi yang diberikan daripada hanya mengejar target IPK. Foto: Istimewa

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – UGM di setiap upacara wisuda selalu meluluskan beberapa mahasiswa berprestasi dengan IPK di atas rata-rata.

Namun, tak banyak di antara mahasiswa tersebut yang mendapat nilai IPK sempurna atau 4,00.

Salah satunya wisudawan pascasarjana yang memperoleh predikat lulusan terbaik dengan IPK 4,00 dalam Wisuda Pascasarjana dan Doktor Periode IV Tahun Akademik 2018/2019 pada Rabu (24/7/2019).

Ia adalah Anak Agung Ngurah Nata Baskara, mahasiswa Magister Biomedik FK-KMK UGM yang berasal dari Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya di tahun 2011, Ngurah Nata memulai studi strata satunya di Pendidikan Kedokteran FK UGM.

Baca juga: Wisudawati Termuda, Dyan Pramitha: Ini Kado untuk Orang Tua

Kala itu ia terlibat aktif dalam bebeberapa penelitian sehingga diangkat sebagai asisten dosen di bidang anatomi.

Tak hanya itu, ia mengaku juga turut mengikuti organisasi mahasiswa di fakultasnya selama menempuh S1.

Salah satu organisasi tersebut adalah TBMM Panacea dan Medical Science Club.

Selain di dua organisasi tersebut, ia juga mengembangkan minatnya terhadap penelitian melalui Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Kiprahnya di PKM tak sia-sia. Ia tercatat beberapa kali menembus Pimnas dan meraih medali juara di tahun 2012 hingga 2013.

Baca juga: Abiprayadi Imbau Wisudawan Membawa Nilai-nilai ke-UGM-an di Dunia Kerja

Lulus dari S1 dan memperoleh gelar dokter, ia pun mendaftar di Magister Ilmu Biomedik.

Tak asal memilih jurusan, biomedik merupakan bidang yang semenjak S1 ia ingin perdalam, di samping bidang Anatomi yang begitu ia gemari.

“Yang paling mendorong untuk lanjut S2 mempelajari bagaimana mendesain dan melakukan penelitian secara mandiri. Terlebih, Saya menyukai topik skripsi yang mempelajari sistem Endothelin-1 pada seluruh tubuh dan khususnya pada pembuluh darah ginjal, sehingga saya perdalam pada tesis,” ujarnya melada KAGAMA.

Mendesain suatu penelitian, bagaimana cara mendapatkan ide, memilih dan memilah parameter yang akan dijadikan variabel penelitian menjadi fokus ilmu yang ia pelajari selama S2.

Selama menempuh S2 ia tak hanya fokus pada studinya. Ia juga terdaftar sebagai dosen magang di FK-KMK UGM.

Baca juga: Tujuh Tempat Favorit Berfoto Para Wisudawan