KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Keluarga Alumni FEB UGM (Kafegama) melalui Kafegama Runners menginisiasi gelaran lomba lari UGM FEBulous Run yang akan diselenggarakan pada 22 September 2019 mendatang.
Sebagai modal awal agar acara terselenggara dengan lancar dan banyak peserta yang mangikuti, Kafegama lebih dulu menyelenggarakan Road To UGM FEBulous Run (04/08/2019), dengan melakukan uji coba rute sepanjang 5 km dari FEB UGM hingga ke sekitar Tugu Jogja.
“Acara ini memang berangkat dari UGM dan Jogja. UGM tidak bisa terlepas dari Jogja, sehingga kami ingin membuat event yang menjadi kebanggaan UGM dan Jogja. Mari kita sukseskan acara ini, supaya event ini bisa berkembang lebih besar lagi,” ujar Priyo Kristianto, SE., Wakil Ketua 1, sekaligus perwakilan dari Kafegama.
Riwayat lomba lari ini juga dijelaskan oleh Ahmad Syakir, SE., selaku Wakil Ketua 2 UGM FEBulous Run.
Ia menuturkan, Kafegama memang punya komunitas lari alumni FEB di Jakarta.
“Kami melihat antusiasme untuk berolahraga lari, baik dari alumni, teman-teman FEB yang sekarang masih aktif, itu kita lihat agak kurang. Makanya kita ingin menggalakkan itu untuk lebih menarik teman-teman untuk ikut, baik alumni, mahasiswa, dosen, dan umum,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya memberikan usulan kepada Kafegama untuk membuat event lomba lari ini.
Sekaligus untuk mengisi rangkaian acara Dies Natalis FEB UGM ke-64.
“Road To di Jakarta sudah dua kali, di Jogja ini yang kedua kalinya. Rencananya mungkin akan menyelenggarakan lagi di Jogja sekali lagi,” ujar alumnus FEB angkatan 1989 itu.
Ditunjuk sebagai Race Management, IDEA mengajak komunitas pelari untuk turut serta dalam acara ini.
“Untuk Road To hari ini, sudah ada sekitar 20 komunitas yang ikut. Acara ini tidak hanya uji coba rute, tetapi juga momen untuk mengenalkan UGM FEBulous Run ke banyak orang, sehingga bisa memperbanyak tampilan di media sosial,” jelasnya Alfa Febrianto, Deputi Race Director IDEA.
Alfa menyampaikan, sampai saat ini peserta terdaftar sebanyak 461 orang dan peserta terkonfirmasi sebanyak 386 orang.
Kategori jarak lari terdiri dari 2,5K, 5K, dan 10K.
Sementara itu, berdasarkan negaranya, peserta yang mendaftar tidak hanya dari Indonesia, tetapi ada dari Finlandia dan Prancis.
Khusus dari Indonesia, peserta terdaftar paling banyak dari DIY, sisanya datang dari Jakarta, Bodetabek, Magelang, Semarang, Kudus, dan Solo.
Beberapa komunitas lari tertarik mengikuti UGM FEBulous Run 2019, di antaranya ada KAFEGAMA Runners, Ubur-ubur Lari, JB Playon, KX Runners, dan Playon Jogja.
Dari seluruh total pendaftar, peserta laki-laki berjumlah 289 orang dan perempuan berjumlah 172 orang.
Rata-rata peserta yang akan mengikuti berusia di atas 36 tahun.
Ahmad menanggapi soal rata-rata usia pendaftar yang berada di angka 36 tahun ke atas.
“Kita bisa lihat rata-rata usianya itu. Orang di usia segitu biasanya baru menyadari pentingnya berolahraga,” tandasnya kepada KAGAMA seusai acara.
UGM FEBulous Run kini mulai terbentuk. Ahmad berharap teman-teman alumni dan mahasiswa bisa lebih solid lagi untuk mengikuti olahraga lari ini.
“Kita coba imbau ke teman-teman yang masih muda. Bukan kita setelah kerja dan sibuk, lalu mulai sakit baru sadar pentingnya olahraga. Dari sekarang kita biasakan,” ungkap Ahmad.
Meskipun tuan rumahnya adalah Kafegama, namun acara ini terbuka untuk umum.
Dikatakan oleh Ahmad, hal ini dilakukan supaya semakin banyak peserta dan brand awareness-nya meningkat.
“Kalau tadi rute 5 km sampai Tugu kemudian belok. Kalau 10 km rencananya dari Tugu lurus lagi, mentok sampai Malioboro baru kembali ke FEB UGM,” ujar Ahmad.
Sebelumnya sudah ada beberapa event lomba lari serupa.
Ahmad menuturkan, UGM FEBulous Run menghadirkan inovasi, sehingga berbeda dari event lomba lari lainnya.
Ia menambahkan, UGM FEBulous Run konsisten diselenggarakan di Yogyakarta.
Itulah mengapa UGM FEBulous Run memiliki tageline “The 1th Jogja City Run”.
Di samping itu, Jogja telah lama menjadi destinasi wisata yang populer.
Menikmati lomba lari di jantung kota, imbuh Ahmad, merupakan hal unik. Apalagi sambil menikmati suasana heritage yang menarik. (Kinanthi)
