Mahasiswa Asal Rusia yang Mencintai Budaya Indonesia

334
Saya paling suka dengan motif batik Pekalongan. Foto: www.antarafoto.com
Saya paling suka dengan motif batik Pekalongan. Foto: www.antarafoto.com

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Mahasiswa asing yang datang ke Indonesia sebagian telah menguasai bahasa Indonesia dengan baik.

Hal itu karena beberapa dari mereka mengambil jurusan Bahasa Indonesia ketika berkuliah di negara asalnya. 

Salah satunya adalah Arsenii Grekhov.

Mahasiswa asal Rusia ini sebelum datang ke Indonesia, telah mengambil Jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Saint Petersburg, Rusia.

Oleh karena itu, ketika ditemui KAGAMA, Kamis (16/5/2019), ia sangat fasih berbahasa Indonesia.

Walaupun ia baru delapan bulan tinggal di Indonesia.

Arsenii merupakan salah satu mahasiswa dari Rusia yang mengikuti program Darmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Dalam program tersebut, para mahasiswa asing dipersilakan memilih sejumlah universitas di Indonesia sebagai tempat mereka belajar selama kurang lebih satu tahun.

Ada dua pilihan bagi mereka, yaitu belajar Bahasa Indonesia, atau Kebudayaan dan Seni di Indonesia. 

Arsenii dalam lawatannya ke Indonesia memilih Institut Seni Indonesia Yogyakarta untuk tempat ia belajar.

Ia mengaku sangat senang mengambil jurusan seni batik.

Pasalnya, penyuka kuliner soto ini dapat memperbaiki kemampuan bahasa sekaligus belajar seni dan budaya Indonesia secara langsung.

Tiba di Indonesia bulan September lalu, ia mengaku agak terkejut.

Sebelumnya, Arsenii berpikir akan sedikit susah karena tidak banyak orang yang bisa berbahasa Inggris di Indonesia.

Namun setelah sampai, anggapannya selama ini keliru.

Menurutnya, banyak sekali yang bisa berbahasa Inggris di Jogja. 

“Waktu sampai di sini dan melihat orang-orang di dekat tempat saya kos, pemilik kos bahkan juga bisa berbahasa Inggris.”

“Itu sangat membantu saya,” ujarnya.

Selama belajar batik di Jogja, ia mengaku sangat antusias.

Ia menikmati setiap prosesnya, bahkan juga sering mengunjungi pentas seni dan beberapa tempat kerajinan gerabah di Kasongan.

“Saya paling suka dengan motif batik Pekalongan, bagi saya itu indah dan unik, ya,” tutur Arsenii.

Arsenii yang begitu mencintai budaya Indonesia juga kerap mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Jogja dan sekitarnya.

Ia menceritakan pengalamannya berkunjung ke beberapa candi seperti Prambanan, Borobudur, dan juga candi Ijo, serta beberapa tempat lain.

Ia menuturkan, candi-candi tersebut sangat indah dan merupakan suatu peninggalan budaya yang berharga.

Satu hal yang baginya agak menjadi kelemahan bagi banyak tempat wisata di Jogja, yaitu adanya sampah serta beberapa museum yang kurang terawat.

“Saya datang ke beberapa tempat dan museum juga. Saya lihat di sana banyak sampah.”

“Beberapa tempat juga tampak tak terawat karena adanya debu dan sarang serangga,” pungkas Arsenii. (Thovan)