KAGAMA.CO, JAKARTA – Perjalanan karier Abdullah Firman Wibowo di dunia perbankan selama lebih 25 tahun ini terbilang cemerlang.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada ini mengawali kariernya di Panin Bank.
“Setelah bekerja di Panin Bank saya jatuh cinta pada dunia perbankan,” ungkap lulusan SMA 3 Semarang ini kepada KAGAMA.
Di tahun 1993, Firman keluar dari Panin Bank untuk melanjutkan studi S2 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Magister Manajemen UGM.
Lulus dari MM UGM ia bergabung dengan Bank BNI di tahun 1995.
Saat ini Firman menduduki posisi Direktur Utama PT Bank BNI Syariah.
“Bagi saya bergabung dengan BNI Syariah adalah berkah atau karunia dari Tuhan YME.”
Saya bisa menjalankan syariat dengan sebaik-baiknya.”
“Saya seperti berhijrah menuju hasanah atau kebaikan.”
“Saya seperti seorang mualaf. Orang yang berpindah ke jalan Allah,” tutur lulusan Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis tahun 1989 ini.
Bicara soal syariah, tambahnya, ada lima hal yang mesti dilakukan sebaik-baiknya oleh seorang muslim, yakni menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, dan menjaga harta.
Soal harta, umumnya orang tidak memikirkan harta yang dibawa mati.
“Di Syariah sudah pasti tanpa riba.”
“Seorang muslim yang menjalankan bisnis dengan riba, maka ia tidak menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya.”
“Kehadiran BNI Syariah adalah untuk memberikan hasanah atau kebaikan bagi masyarakat di dalam payung rahmatan lil alamatan atau rahmat bagi seluruh semesta,” papar pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini.
Di bawah kendalinya, performa PT Bank BNI Syariah terus membukukan laba.
Firman menegaskan, Bank BNI Syariah adalah bank modern, dinamis, dan universal yang berusaha menjadi mitra Hasanah (Hasanah Banking Partner) bagi masyarakat.
BNI Syariah mewujudkan gaya hidup hasanah yang senantiasa bergerak menebarkan kemanfaatan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Dalam road map BNI Syariah untuk lima tahun ke depan, kami bercita-cita tidak hanya memimpin dari segi performa, tapi juga memimpin dalam market share,” tekadnya optimistis. (Jos/Rin)
