Cetak Profesional Bermoral dan Beretika

1098
Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA berharap lulusan MM UGM Jakarta mampu menjawab tantangan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dan memberi kontribusi berarti bagi masyarakat. Foto : Josep/KAGAMA
Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA berharap lulusan MM UGM Jakarta mampu menjawab tantangan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dan memberi kontribusi berarti bagi masyarakat. Foto : Josep/KAGAMA

Tak terasa 38 tahun sudah Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA menjadi dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

Saat ini, selain menjadi dosen, ia adalah Direktur Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (MM FEB UGM) Kampus Jakarta.

Agendanya adalah membuat MM FEB UGM kian go international.

Tepat Januari 2016, Tandelilin dipercaya menjadi Direktur MM FEB UGM Jakarta.

Dia pun berharap lulusan MM UGM Jakarta mampu menjawab tantangan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dan memberi kontribusi berarti bagi masyarakat.

Pilihan untuk mendirikan program MM FEB UGM di Jakarta merupakan pilihan strategis.

Menurutnya, UGM punya tanggung jawab untuk menyiapkan para pemimpin yang bermoral dan beretika di bidang bisnis yang diwujudkan dalam nilai-nilai FEB UGM yaitu integritas, profesionalisme, objektivitas, atmosfer akademis, dan kepedulian sosial.

Nilai-nilai ini mesti dimiliki para calon pemimpin di dunia bisnis.

Jadi, bila MM FEB UGM hendak berkontribusi di dunia bisnis maka pengembangan diri adalah jalan yang harus ditempuh.

“Jika hanya berada di Yogyakarta maka kami sulit melakukan itu karena sebagian besar pelaku bisnis ada di Jakarta.”

“Jadi, kami mesti mendekatkan diri agar dapat berkontribusi lebih besar untuk menciptakan sumber daya manusia yang bagus, bisa saja mereka bekerja di perusahaan, instansi negara, atau dimana saja, sesuai dengan ilmu yang mereka dapatkan di MM UGM,” tutur Tandelilin kala ditemui KAGAMA.

Tidak heran bila 90 persen mahasiswa di MM FEB UGM Jakarta adalah pekerja atau profesional, sedangkan 10 persen adalah mereka yang fresh graduate.

“Kami mempunyai visi internasional tapi tidak meninggalkan kearifan lokal.”

“Nilai-nilai seperti integritas, profesionalisme, objektivitas, atmosfer akademis, serta kepedulian sosial adalah penjabaran dari Pancasila itu sendiri,” jelas Tandelilin.

MM FEB UGM sebagai bagian dari FEB UGM merupakan satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang memperoleh akreditasi AACSB (The Association to dvance Collegiate Schools of Business), sebuah lembaga akreditasi internasional ekolah bisnis dari Amerika Serikat.

Proses untuk mendapatkan akreditasi AACSB membutuhkan lebih waktu tujuh tahun, dan akreditasi ini resmi disandang FEB UGM sejak 2015 lalu.

Demi mencetak profesional yang bermoral dan beretika, proses belajar di MM FEB UGM memperhatikan tiga pilar utama yang menjadi standar akreditasi AACSB, yaitu innovation, engagement and impact.

Terakreditasi AACSB juga membuka kesempatan bagi MM FEB UGM untuk leluasa menjalin kerja sama dengan sekolah bisnis terkenal di dunia dalam bentuk, student exchange, dual degree, exchange visiting professor, and research collaboration.

Bekerja sama dengan sekolah bisnis mancanegara menjadi komitmen penting bagi MM FEB UGM untuk mencetak tenaga-tenaga profesional di bidang manajemen yang unggul.

MM FEB UGM mengacu pada sistem pendidikan bisnis yang berkualitas dengan staf pengajar yang tanguh, kurikulum standar yang dinamis, fasilitas pembelajaran yang representatif, dan input mahasiswa yang terseleksi dengan baik.

Menjadi bagian dalam tubuh FEB UGM selama 38 tahun jelas menantang Tandelilin untuk terus meningkatkan kualitas.

Latar belakangnya sebagai majelis BANPT membuatnya sadar bahwa mempertahankan apa yang telah diraihnmerupakan hal yang tidak mudah.

Seperti Akreditasi AACSB yang resmi disandang pada 26 April 2015 lalu, membuktikan bahwa FEB UGM menjadi yang terdepan di Indonesia dalam bidang pendidikan bisnis dan status tersebut harus dipertahankan.

“Kami pun mau lulusan MM FEB UGM mampu menjawab perubahan-perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat ini dan punya kontribusi berarti bagi masyarakat,” harap Tandelilin. (Jos)