Ambal Warsa ke-51, Berbangga Diri Menjadi Pelestari Budaya

419
Ambal Warsa ini menampilkan sendratari dan konser karawitan.(Foto: Sirajuddin)
Ambal Warsa ini menampilkan sendratari dan konser karawitan.(Foto: Sirajuddin)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tak terasa semakin cepat. Budaya lokal menjadi salah satu aspek yang memerlukan peran kita dalam melestarikan dari globalisasi yang ada.

Begitulah pesan dari Dr. Novi Kussuji Indrastuti, M.Hum selaku pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Swagayugama. Hal itu ia sampaikan dalam acara Ambal Warsa 51 tahun Swagayugama.

“UGM sebagai salah satu perguruan tinggi turut serta aktif dalam memperkuat upaya pelestarian budaya lokal dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional,” ujarnya.

Acara yang bertempat di Hall Gelanggang Mahasiswa UGM pada Sabtu (27/04/2019) ini dihadiri dari berbagai kalangan dan umur.

“Ada undangan untuk teman-teman UKM luar di Yogyakarta. Kami juga mengirim undangan online ke Brawijaya dan Universitas Diponegara,” terang Daffa selaku Humas acara.

Tema yang diangkat pada tahun ini adalah Berbangga Diri Menjadi Pelestari. Daffa menuturkan, tema tersebut mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kebudayaan sendiri.

Sebagai pelestari dalam kebudayaan, kata Affa, perlu adanya berbagai peran di dalamnya. Peran dari unsur pemain  budaya, unsur penonton sebagai penikmat budaya, dan unsur pengembangan dari pemerintah sebagai pengelola tingkat atas dengan segala kebijakannya.

Pelaksanaan Ambal Warsa ini sudah menyentuh angka ke-51. Ini menjadi bukti bahwa sebagai pelestari budaya, UKM Swagayugama sudah 51 tahun lamanya ikut berperan dalam mempelajari, memainkan, dan menyebarkan budaya, khususnya budaya Yogyakarta.

Pentas Ambal Warsa dimulai pada pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Dibuka dengan tari Nawung Sekar, Sari Kusuma, konser karawitan Kidung Senja di Kota Jogja, dan ditutup dengan sendratari Burisrawa Rante.