Perubahan Gaya Hidup Pengaruhi Inovasi dan Keberadaan Nilai Budaya Ramuan Tradisional

227
Tidak sedikit orang yang belum terbiasa minum jamu, bahkan sengaja tidak minum jamu karena berbagai alasan.(Foto: Kinanthi)
Tidak sedikit orang yang belum terbiasa minum jamu, bahkan sengaja tidak minum jamu karena berbagai alasan.(Foto: Kinanthi)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ramuan tradisional jamu merupakan salah satu kekayaan budaya Nusantara. Isu ini belum menjadi topik yang familiar, sehingga perlu bagi akademisi di bidang ilmu budaya untuk membahasnya lebih dalam.

Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah se-Indonesia (Imbasadi) sengaja memilih topik ini sebagai ajang pemersatu mahasiswa di berbagai daerah, sekaligus menjadi kajian ilmu yang menarik untuk didiskusikan melalui Temu Ilmiah: Jamu Sehat Indonesia Kuat di Ruang Multimedia FIB UGM, Jumat (26/4/2019).

Sembilan universitas di Indonesia masing-masing mengirimkan delegasinya dalam temu ilmiah ini.

Universitas tersebut di antaranya STKIP Ponorogo, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Graha Nusantara (UGN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Pattimura (Unpatti), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ramuan tradisional mempunyai khasiat untuk pemeliharaan kesehatan. Kencur dan jahe menjadi salah satu tanaman tradisional yang cukup populer sebagai obat.

Delegasi UGN menyatakan bahwa kencur bukan obat tradisional yang berbahaya, karena hampir tidak memiliki efek samping bagi yang meminumnya.

“Kencur berkhasiat untuk obat batuk, penambah stamina, meningkatkan nafsu makan, dan penghilang jerawat,” ungkap salah satu delegasi dari UGN.

Hal ini juga disetujui oleh delegasi Unesa, bahwa efektifitas campuran kencur, jeruk nipis, dan asam jawa juga memberikan efek yang sama baiknya, terutama untuk penyembuhan penyakit batuk.