Dubes Djauhari: Indonesia Primadona bagi Investasi Tiongkok

223
Dubes RI Meninjau Kawasan kawasan Beijing Financial Street.(Foto: KBRI Beijing)
Dubes RI Meninjau Kawasan kawasan Beijing Financial Street.(Foto: KBRI Beijing)

KAGAMA.CO, BEIJING – Kerja sama keuangan antara Indonesia dan Tiongkok saat ini menjadi hal yang esensial. Pasalnya, saat ini Indonesia sedang menjadi primadona bagi investasi Tiongkok.

Hal ini diungkapkan Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun saat menjadi pembicara tunggal dalam acara bertajuk “Belt and Road” Ambassador Interview yang digelar di kawasan Beijing Financial Street pada (17/04/2019).

“Dengan prediksi bahwa Tiongkok akan menjadi ekonomi terbesar dunia dan Indonesia serta ASEAN akan menjadi besar juga di dunia, karena itu Indonesia dan Tiongkok perlu bekerja sama membangun kawasan Asia menjadi motor ekonomi dunia untuk pertumbuhan yang berkualitas,” ucap Dubes Djauhari yang merupakan alumnus FEB UGM ini.

Dubes Djauhari juga menyampaikan pandangannya mengenai kerja sama keuangan antara Indonesia dan Tiongkok di tengah-tengah para praktisi keuangan Tiongkok. Dubes menyampaikan tentang kerja sama lintas batas, kebijakan ekonomi makro Indonesia, pasar saham dan obligasi, internasionalisasi Renminbi, dan berbagai isu keuangan lainnya.

Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun saat menjadi pembicara tunggal dalam acara bertajuk “Belt and Road” Ambassador Interview.(Foto: KBRI Beijing)
Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun saat menjadi pembicara tunggal dalam acara bertajuk “Belt and Road” Ambassador Interview.(Foto: KBRI Beijing)

Dubes Djauhari yang didampingi Atase Perdagangan dan Pejabat Fungsi Ekonomi menyampaikan kesiapannya untuk bekerja sama guna ikut berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Selain berbicara dalam forum, Dubes Djauhari juga berkesempatan meninjau kawasan Beijing Financial Street yang merupakan kawasan pusat keuangan Tiongkok dan mencakup area seluas 2,59 km persegi dengan nilai aset mencapai RMB 80 triliun (USD 11,9 triliun).

Hampir 1.800 institusi keuangan berkantor di kawasan tersebut termasuk bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China, kantor pusat bank-bank besar di Tiongkok seperti Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Bank of China (BOC), China Construction Bank (CCB), Exim Bank of China, China Development Bank (CDB), serta berbagai institusi lainnya termasuk perusahaan asuransi, manajemen aset, serta sejumlah institusi keuangan asing ternama di dunia.

Dubes Djauhari menambahkan, kawasan ini telah bertransformasi menjadi kawasan yang berpengaruh di international financial market seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan berbagai inisiatif kerja sama yang didorong oleh Pemerintah Tiongkok, termasuk kerja sama Belt and Road Initiative.(KBRI Beijing)