Ekstrak Teh Hijau Mampu Turunkan Stres Oksidatif dan Tingkatkan Performa Fisik Lansia

334
Lansia yang memiliki tingkat stres cukup tinggi dan mengalami penurunan performa fisik, bisa kembali sehat dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung ekstrak teh hijau.(Foto: dream.co.id)
Lansia yang memiliki tingkat stres cukup tinggi dan mengalami penurunan performa fisik, bisa kembali sehat dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung ekstrak teh hijau.(Foto: dream.co.id)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) lebih dari 7 persen. Hal ini yang kemudian membuat Indonesia masuk ke dalam kategori negara berstruktur tua.

Dengan kondisi yang telah lansia ini, penduduk tersebut pada umumnya memiliki kondisi performa fisik yang menurun dan tingkat stres oksidatif yang cukup tinggi.

Fera Nofiartika dalam tesis Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau (Camelia Sinesis) Terhadap Stres Oksidatif dan Performa Fisik Lansia (2016), mencoba mengukur seberapa besar efek teh hijau terhadap kesehatan lansia.

Menurut hasil penelitian yang dirujuk oleh Fera dari beberapa ahli, teh hijau dipercaya dapat memberikan efek kesehatan paling baik bagi manusia.

Secara ilmiah stres oksidatif merupakan ketidakseimbangan antara kadar oksidan dan antioksidan. Akan ada penurunan fungsi pada sebagian besar organ tubuh lansia.

Dalam proses ini, perlahan-lahan lansia akan kehilangan massa otot. Hal ini memicu terjadinya penyakit kronis yang terjadi bersamaan dengan kelemahan otot tersebut. Selanjutnya, terjadilah proses penuaan.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa semakin tinggi usia, maka kadar Malondialdehid (MDA) atau senyawa penanda stres oksidatif akan makin tinggi. Pada umumnya ini terjadi pada lansia yang usianya sudah lebih dari 80 tahun. Kadar MDA tertinggi ada pada lansia penderita alzheimer. MDA sendiri berperan sebagai antioksidan.