KAGAMA, BANTUL – Warisan budaya Keraton memang sangat unik dan khas, begitu juga dengan adat dan kebiasaan yang dilakukan oleh warga Keraton, selalu menarik untuk dibahas lebih dalam.
Adat dan kebudayaan Keraton tidak hanya bisa anda pelajari di bangunan Keratonnya saja, tetapi bisa juga di bangunan milik Keraton yang lain. Misalnya di Makam Raja-raja Mataram Kotagede.
Saat memasuki kawasan makam raja, anda akan bertemu dengan beberapa orang yang mengenakan pakaian adat tradisional Jawa lengkap, yaitu memakai surjan, jarik, dan blangkon. Orang-orang ini disebut sebagai abdi dalem.
Sebanyak 68 abdi dalem mengabdi untuk Keraton Yogyakarta. Semuanya tersebar ke beberapa daerah, khususnya di bangunan-bangunan milik Keraton. Di Makam Raja-raja Mataram Kotagede sendiri, ada 6 abdi dalem yang bertugas menjaga keamanan, merawat, dan memandu pengunjung yang datang.
Banyak orang mengatakan, ciri khas abdi dalem adalah pakaiannya. Untuk upacara atau acara penting Keraton, bahkan kehidupan sehari-harinya para abdi dalem ini berpakaian tradisional lengkap.
Namun, jika hari biasa, beberapa abdi dalem di sini diperkenankan berpakaian santai layaknya penduduk biasa. Seperti Rahman, salah satu abdi dalem ini mengenakan kaos oblong dan celana panjang saat berjaga di bangsal.
Saat pengunjung datang, abdi dalem selalu menyambutnya dengan ramah dan senantiasa menebar senyum. Mereka juga tak tanggung-tanggung memberikan informasi seputar sejarah dan tata cara berziarah di makam. Perlu diketahui bahwa abdi dalem di sini tidak bekerja untuk uang, mereka “mengabdi”.
“Saya ingin jadi abdi dalem karena memang panggilan hati. Saya merasa ada tuntutan bagi saya untuk melestarikan budaya. Kalau bukan kita siapa lagi,” ungkap Rahman kepada Kagama, belum lama ini.
Upah mengabdi Rahman sekarang ini sebesar 60.000 rupiah per bulan. Singkat informasi dari Rahman, seorang abdi dalem dibayar paling rendah sebesar 10.000 rupiah per bulan. Perbedaan besar nominal upah ini berdasarkan pangkat abdi dalem.
Pria yang tinggal tidak jauh dari makam ini sudah mengabdi selama 30 tahun. Meskipun begitu, menjadi abdi dalem diakuinya memang tidak mudah. Ia harus magang dulu selama tujuh tahun sebelum benar-benar diwisuda menjadi abdi dalem.
