Digitalk CfDS UGM Bahas Masa Depan e-Sport di Indonesia

334

Keberadaan IESPA sudah diketahui oleh pemerintah, terutama Kemenpora. Pihak Kemenpora mengharapkan IESPA bisa membantu mengurangi dampak negatif bermain game melalui sosialisasi.

Singkat cerita, e-Sport mulai dikenal saat munculnya game Point Blank, sedangkan mulai meledak saat game Mobile Legends muncul. Permainan Mobile Legends juga sempat dikompetisikan.

Pengalaman soal e-Sport datang juga dari Hasyim Muhammad. Tidak hanya pengalaman, Hasyim sudah menyandang status sebagai professional player. Ia sudah banyak mengikuti turnamen e-Sport internasional dan salah satu yang paling bergengsi yaitu turnamen dota Zotac.

“Aku main dota udah dari kelas 3 SD. Saat Dota 2 mulai keluar tahun 2012, mereka pakai sistem MMR semacam rank gitu untuk menentukan player terbaik. Habis itu masuk pro tim di NXL Esport Team tahun 2018,” ujar mahasiswa UGM asal Riau ini.

Menurut pengalaman Hasyim, selama menjadi pro tim, ia memperoleh gaji per bulannya dan dibiayai saat turnamen. Dengan hasil yang diperoleh, bagi Hasyim ini bisa menjadi pekerjaan. Meskipun sekarang sedang fokus kuliah, Hasyim mengaku punya keinginan untuk menjadikan hobi dan bakatnya ini sebagai pekerjaan setelah lulus nanti.

Hasil riset juga menyebutkan, jika penghasilan eSport player internasional sudah mencapai tujuh digit US dollar, sedangkan tingkat nasional sudah enam digit US dollar. Cukup menggiurkan bagi seorang e-Sport player.

Sebagai penutup, Simson menyimpulkan sejauh ini e-Sport di Indonesia masih berada pada level entertaining. Meskipun begitu, Hasyim menilai perkembangan e-Sport sudah mulai terlihat, khususnya dikembangkan ke arah dunia pendidikan.

“Sekarang sudah ada jurusannya, di salah satu universitas di Semarang,” pungkasnya.

Keduanya berharap kedepan mereka bisa mengembangkan game lokal untuk dijadikan kompetisi e-Sport. Selain itu, bisa diperbanyak lagi kompetisi-kompetisi e-Sport nasional di berbagaai kota.(Kinanthi/Magang)