KAGAMA, BULAKSUMUR – Perkembangan teknologi yang semakin pesat, membuat masyarakat terutama anak muda, semakin tertarik membangun sebuah perusahaan rintisan atau startup.
Jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai 82 juta. Sementara nilai transaksi e-commerce mencapai angka Rp130 triliun.
Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam penelitian berjudul Komparasi Efektifitas dan Model Governance Inkubator Bisnis Digital antara Pengelola Pemerintah, BUMN, Swasta, Komunitas, dan Universitas (2016). Penelitian tersebut dipublikasikan di Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 20 UGM yang ditulis oleh Suci Lestari Yuana, dkk.
Penelitian tersebut mengungkapan bahwa banyaknya pengguna internet di Indonesia dan nilai transaksi e-commerce tersebut dimanfaatkan oleh berbagai sektor swasta, pemerintah, maupun universitas untuk membangun inovasi bisnis di bidang teknologi informasi. Salah satunya adalah membuat inkubator bisnis digital dan coworking space.
Sebagai bagian dari alumni UGM, tentu anda sangat familiar dengan startup. Model bisnis ini memang menjadi salah satu sasaran bagi para lulusan maupun anak muda pada umumnya untuk mencari pengalaman di dunia kerja.
Kesempatan untuk Mencari Penghasilan
Bagi anda yang memiliki ide kreatif dan tekad yang kuat membangun usaha, startup bisa menjadi kesempatan untuk berkarya dan mencari penghasilan.
Kini ada beberapa sektor pemerintah seperti BPPT dan Kominfo, serta BUMN melalui PT Telkom Tbk yang membangun inkubator bisnis di Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, dan Jakarta Digital Valley.
Ada lagi dari pihak swasta yang juga membangun inkubator bisnis, salah satunya PT Merah Putih Corporation dan PT Kolaborasi Digital Indonesia. Sementara dari pihak universitas di antaranya ada Innovative Academy (UGM), Lembaga Pengembangan Kewirausahaan dan Inovasi (ITB), Skystar Venture ( UMN), dan Binus Creates (Binus). Berbagai Inkubator bisnis dan coworking space ini menjadi wadah bagi anda untuk membangun startup digital.
Dari semua inkubator bisnis dan coworking space yang ada, setiap sektor memiliki perbedaan, terutama dalam hal model pengembangan inovasinya. Berikut sektor-sektor tersebut:
