Perbincangan Golput Hanya Kuat di Jawa

206
Perbincangan Golput Hanya Kuat di Jawa.(Foto: DPP FISIPOL UGM)
Perbincangan Golput Hanya Kuat di Jawa.(Foto: DPP FISIPOL UGM)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Isu dan mengangkat riset tentang golput dinilai penting. Hal ini karena pemilu adalah salah satu pilar demokrasi yang harus dijaga dan ditingkatkan parisipasinya.

Demikian disampaikan Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM sekaligus peneliti Laboratorium Big Data Analytics Fisipol UGM Arya Budi dalam Konferensi Pers di Digilib Fisipol, pada Senin (25/02/2019). Acara ini digelar oleh Polgov DPP bersama Laboratorium Big Data Analytics Fisipol UGM.

Konferensi Pers tersebut membabar hasil analisis big data oleh Polgov DPP dengan Laboratorium Big Data Analytics. Fokusnya terhadap peta potensi golput du tahun 2019.

“Ini soal legitimasi, jika partisipasi rendah dan angka golput lebih dari 50% maka legitimasi dari pemerintahan yang terpilih tidaklah kuat,” ungkapnya Arya.

Penelitian yang mereka lakukan dimulai sejak tanggal 27 Januari hingga 19 Februari 2019. Data yang mereka analisis diperoleh dari percakapan di media sosial, yaitu Twitter dan dari pemberitaan 200 media daring.

Menurut hasil rsietnya, perbincangan isu golput hanya terpusat di pulau Jawa. Di daerah lain perbincangan mengenai golput sangat kecil.

“Di Nusa Tenggara misalnya, tingkat perbincangan isu golput hanya di bawah 1% bahkan, jika mengacu pada analisis kita,” terang Arya.

Secara geografis perbincangan golput relatif Jawa sentris. Angka yang cukup besar tersebar di beberapa provinsi. Jawa Barat menunjukkan angka dengan perbincangan isu golput tertinggi, yaitu 21,60%. Disusul dengan DKI Jakarta 14,94% dan Jatim di angka 14,64%.