Bermedia Sosial Timbulkan Rasa Iri, Begini Penjelasannya

844

“Dari beberapa hasil penelitian terhadap aktivitas membaca postingan orang lain media sosial dapat menjadi media untuk melakukan perbandingan sosial yang tidak menyenangkan,” tulis Rani dan Avin.

Berdasarkan temuan Rani dan Avin, rasa iri tidak timbul begitu saja. Biasanya rasa iri timbul ketika para mahasiswa pengguna media sosial membandingkan usaha antara dirinya dan orang yang memposting keberhasilannya di dalam medsos.

Oleh karena itu, Rani dan Avin membagi proses untuk menggapai keberhasilan tersebut dalam dua kelompok, yakni Kelompok Usaha Tinggi (KUT) dan Kelompok Usaha Rendah (KUR).

Dalam pandangan Rani dan Avin, dua jenis proses tersebut menghasilkan dampak yang berbeda.  Jika situasi usaha rendah yang menyebabkan kesuksesan, maka yang muncul adalah rasa iri lebih tinggi dibandingkan pada situasi usaha tinggi yang menyebabkan kesuksesan.

Sebaliknya, jika situasi usaha rendah yang menyebabkan kesuksesan maka yang muncul adalah penilaian deservingness (penerimaan) yang rendah dibandingkan jika situasi usaha tinggi yang menyebabkan kesuksesan.

“Terdapat keterkaitan antara penilaian deservingness dan iri yang muncul saat melihat kesuksesan orang lain yang disebabkan oleh usaha rendah, yaitu penilaian deservingness yang rendah menimbulkan emosi iri yang tinggi pada seseorang,” tulis mereka.

Namun, lanjutnya, pada situasi kesuksesan orang lain sebab usaha tinggi, tidak menunjukkan adanya pengaruh penilaian deservingness yang tinggi terhadap munculnya iri.(Venda)