Cara Unik KAGAMACare Kumpulkan Donasi untuk Korban Bencana Sulsel

355

Pasalnya, 1 kg kopi terjual dengan harga Rp. 1.111.111,-, terbi;ang sebelas juta seratus sebelas ribu seratus sebelas rupiah. Ekan pun tak menyangka lelang kopi terjual dengan angka fantastis.

“Jauh di atas lelang varian Tamblingan sebelumnya yang mencapai 3.2 juta per kilo nya,” katanya.

Tomo Sulastama, pentolan KAGAMACare langsung membuat postingan “11 juta itu bisa dibelikan 135 kardus mie instan”. Selain itu, ada juga alumni yang berkomentar dan  meminta agar harga ini diusulkan menjadi rekor MURI sebagai kopi termahal di Indonesia.

Solidaritas para alumni tak berhenti di situ. Dua penawar yang tidak menang dalam lelang ini, yakni Delta Hatmantari dan Donie Ahmad bahkan menyatakan akan menambahkan donasi kopi ini meski tidak menjadi pemenang lelang.

“Dengan demikian, uang yang didapat dari lelang itu jadi lebih besar dari angka 11.111.111,- itu. Luar biasa,” kata Sulastomo.

Selanjutnya, donasi hasi lelang kopi yang masuk ke rekening Ekan masih ditambah oleh hasil lelang anggrek dari komunitas KAGAMA Anggrek, serta uang donasi dari para Alumni UGM.

Dengan berbagai tambahan tersebut, kata Sulastomo, pada 29 Januari, KAGAMACare telah berhasil menyerahkan donasi sebesar 40 juta kepada Sulaiman, rekan KAGAMACare yang berada di Sulawesi.

Sulastomo berpendapat, ketika kemanusiaan dan kesetiakawanan dikedepankan, maka harga bukan apa-apa. Kerja sama semacam ini dapat menghasilkan hasil yang luar biasa dibandingkan saling mencela.

“Paling tidak, dua nilai inilah yang bisa kita petik dari peristiwa lelang itu,” pungkas Sulastomo.(TH/Tomo)