Menurut Linda dengan model berpikir seperti itu ia tetap bisa bertahan di Instagram. Selain itu, kiat Linda bertahan di Instagram ialah dengan cara memfollow akun-akun sesuai minatnya tanpa pernah menyentuh akun gosip yang biasanya penuh dengan perisakan.
“Aku nggak pernah update gosip atau berita terbaru di instagram. Aku cuma ngefollow hal yang relevan dengan hidupku. Komunitas restorasi gambut misalnya,” tegas Linda.
Cerita yang sedikit berbeda diutarakan oleh Ira. Menurut mahasiswa Ilmu Sejarah ini, ia sempat mendeaktivasi instagram pada tahun 2017.
Hal itu karena Ira merasa iri dengan pencapaian teman-temannya yang dipamerkan di fitur instastory. Akan tetapi, tak berselang lama ia kembali aktif bermain instagram.
“Tapi akhirnya aku sadar yang bikin kecenderungan depresi itu tergantung dari akun yang kita follow. Akhirnya aku milih ngefollow akun-akun yang informatif macam share-sharean quote Mangunwijaya,” ungkapnya.
Sekarang ini, Ira mengaku lebih sering membagikan berita-berita informati tentang diskusi maupun kegiatan seni. Sering pula iamembagikan konten-konten yang dianggap lucu di instagram.
“Alhasil aku udah bisa bertahan di Instagram tanpa rasa iri,” pungkasnya.(Venda)
