Jelang Nataru, Kemenhub Ramp Check 70 Persen Pesawat yang Beroperasi

145
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) melakukan inspeksi ke lapangan untuk memeriksa kegiatan ramp check yang dilakukan Kementerian Perhubungan terhadap terhadap pesawat udara yang beroperasi pada Nataru 2019 ini. Foto : Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) melakukan inspeksi ke lapangan untuk memeriksa kegiatan ramp check yang dilakukan Kementerian Perhubungan terhadap terhadap pesawat udara yang beroperasi pada Nataru 2019 ini. Foto : Kemenhub

KAGAMA.CO, JAKARTA – Demi menjaga keselamatan penumpang pada angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018/2019, Kementerian Perhubungan menargetkan proses ramp check pada maskapai hingga 70 persen dari total pesawat yang beroperasi. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (15/12/2018).

“Saya minta kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub dibantu para airline untuk meningkatkan ramp check pesawat sampai 70 persen.”

“Ramp check dilakukan secara random pada pesawat dan maksimal tanggal 22 Desember 2018 sudah selesai dan dilakukan di berbagai bandara,” kata Menhub.

Menhub menjelaskan bahwa saat ini telah dilakukan ramp check pada 160 pesawat dari jumlah kurang lebih 450 pesawat di seluruh Indonesia (yang akan dilakukan ramp check). Total armada yang disiapkan untuk angkutan udara pada angkutan Nataru adalah sebanyak 544 pesawat dari 13 badan usaha angkutan udara.

Hasil ramp check pada 160 pesawat menunjukkan bahwa sistem perawatan pesawat yang dilakukan oleh para maskapai sudah relatif baik, karena hanya ditemukan kekurangan-kekurangan minor.

“Dari hasil diskusi saya dengan tim dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara dan pilot, saya melihat mereka sudah melakukan (pemeriksaan) secara detail dan sistematis terhadap elemen-elemen yang memastikan pesawat laik terbang.”

“Pilot juga telah memiliki SOP yang baik terkait jam terbang. Meskipun dari kesaksian mereka sudah relatif baik namun kita (Kemenhub) tetap akan melakukan kontrol terhadap SOP yang diberlakukan,” jelas Menhub Budi Karya.

Menhub pun menuturkan bahwa pada beberapa destinasi seperti Bali, Medan, Manado, Ambon, Pontianak, dan Nusa Tenggara Timur diperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang sehingga saya menghimbau kepada para maskapai untuk menambah jumlah penerbangan tujuan destinasi beberapa kota tersebut.

“Selain itu yang juga harus dicermati, bandara-bandara yang relatif kecil seperti bandara di Pangkalanbun, Bandara Silampari juga terkadang memiliki jam operasi tertentu jadi kita minta mereka bisa lebih panjang (waktu pengoperasian bandara) supaya rotasi pesawat lebih baik,” ungkap Menhub.

“Indonesia timur juga akan menjadi satu destinasi yang banyak (peminatnya), memang ada keluhan berkaitan dengan tarif. Sejauh ini yang kita lihat tarif yang diberlakukan belum melampaui batas atas.”

“Namun saya tetap minta kepada Dirjen Perhubungan Udara bila terjadi kenaikan jangan signifikan kenaikannya, jangan membuat penumpang sulit atau berat untuk beli tiket,” tutur Menhub.

Hingga saat ini maskapai yang sudah mengajukan penambahan slot yaitu 101 penerbangan domestik ke beberapa destinasi dan penambahan slot sudah sekitar 16.000 seat.

Kemenhub sudah melakukan verifikasi penerbangan pada maskapai dan melakukan inspeksi-inspeksi ke berbagai bandara demi melayani penumpang pada saat Natal dan Tahun Baru.

Pada Nataru kali ini, penambahan frekuensi penerbangan mencapai 367. Sebanyak 335 frekuensi penambahan penerbangan dilakukan untuk rute domestik dan 32 frekuensi penerbangan diberikan untuk penerbangan internasional.

Diprediksi jumlah penumpang tahun ini naik 8,76 persen dibandingkan dengan realisasi penerbangan pada masa libur natal dan tahun baru 2017/2018 kemarin (6.010.529 penumpang).

Penumpang tahun ini kurang lebih mencapai 6.537.119 penumpang, terdiri dari 5.682.791 penumpang angkutan dalam negeri dan 854.328 penumpang luar negeri. (*)