Guru Besar UGM Paparkan Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara di Forum Internasional

202
ESD (Education for Sustainable Development).(Foto: Cahyono)
ESD (Education for Sustainable Development).(Foto: Cahyono)

KAGAMA.CO, JEPANG – Indonesia yang diwakili UGM, UPI dan Tamansiswa ikut berpartisipasi aktif dalam pertemuan Forum International ESD (Education for Sustainable Development) pada 22-23 Nopember 2018 di Shizuoka University, Shizuoka, Jepang.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Cahyono Agus membabar tentang pembuatan reformulasi konsep ajaran luhur Ki Hadjar Dewantara. Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP PKBTS) ini juga menceritakan konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development-ESD) dan Komunitas Pembelajaran Profesional (Professional Learning Community-PLC) untuk dibuat policy brieaf atau saran kebijakan kepada pemerintah.

“Saat ini adalah momen yang sangat tepat, karena Pemerintah Indoensia sedang berupaya untuk melakukan perubahan besar-besaran pada Sistem Pendidikan Nasional Indonesia,” ungkap Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM ini.

Forum ESD tahunan yang diadakan oleh “The Fujinokuni Consortium for promotion of ESD & Globalization of Teacher Education Project” dan Faculty of Education Shizuoka University Japan 2018 ini adalah yang ketiga kalinya. Pada tahun ini juga dihadiri oleh jaringan anggota RCE (Regional Center of Expertise) Shizuoka dari Jepang, Thailand dan Indonesia.

ESD (Education for Sustainable Development).(Foto: Cahyono)
ESD (Education for Sustainable Development).(Foto: Cahyono)

Acara diawali dengan kunjungan ke SD Iwamatsu Kita, yang merupakan Sekolah yang berasosiasi dengan UNESCO. Kunjungan selanjutnya dilakukan ke Mt Fuji World Heritage Center.

Menurut Cahyono, pembahasan tentang Komunitas Pembelajaran Profesional, Pendidikan untuk Pembangunan Berkalanjutan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sangat intens didiskusi oleh para pakar yang hadir. Tindak lanjut kegiatan bersama untuk memberdayakan seluruh potensi dari masing-masing Negara dan perguruan tinggi dibicarakan secara intensif setelah acara selesai.

UGM dan Indonesia ditunjuk secara aklamasi sebagai tuan rumah pertemuan forum ke-4 pada tahun 2019 mendatang. “Diharapkan jaringan internasional ESD ini bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan di semua bidang secara internasional,” harap Cahyono.

Dalam forum bertajuk “ESD for SDGs (Sustainable Development Goals) and Teacher Education: Constructing Professional Learning Community (PLC) for SDGs” ini, selain Cahyono, dua dosen UGM yang ikut serta yaitu Dr. Puji Astuti dari Fakultas Farmasi UGM mendapat tugas sebagai komentator pada sesi “Multi-sectoral Collaboration for Promoting ESD – Prospects and Issues”, dan Dr. Lisna Hidayati dari Fakultas Biologi UGM menyampaikan poster tentang pewarnaan alam dalam pendidikan murid SD dalam sesi “Practical and Research Report on ESD and PLC”.(TH)